- Buletin Prasasti Edisi 1: Terbit
- Buletin Prasasti Edisi 2: Waktu
- Buletin Prasasti Edisi 3: Manusia
- Buletin Prasasti Edisi 4: Terimakasih
- Buletin Prasasti Edisi 5: Ekspresi
- Buletin Prasasti Edisi 6: Ego
- Buletin Prasasti Edisi 7: Berontak
- Buletin Prasasti Edisi 8: Menang
- Buletin Prasasti Edisi 9: Eksistensi
- Buletin Prasasti Edisi 10: Hipokrit
- Buletin Prasasti Edisi 11: Batas
- Buletin Prasasti Edisi 13: Perjalanan
- Buletin Prasasti Edisi 14: Semu
- Buletin Prasasti Edisi 15: Hilang
- Buletin Prasasti Edisi 16: Perayaan
- Buletin Prasasti Edisi 17: Langit
- Buletin Prasasti Edisi 18: Diam
- Buletin Prasasti Edisi 19: Etnik
- Buletin Prasasti Edisi 21 : Berpindah
- Buletin Prasasti Edisi 22 : Mati
- Buletin Prasasti Edisi 23 : Riuh
- Buletin Prasasti Edisi 24 : Pisahan
- Buletin Prasasti Edisi 25: Enigma
- Buletin Prasasti Edisi 26: Wabah
- Buletin Prasasti Edisi 27: Setara
- Buletin Prasasti Edisi 28: Rehat
- Buletin Prasasti Edisi 29: Phobia
- Buletin Prasasti Edisi 30: Reda
- Buletin Prasasti Edisi 31: Fantasmagoria
- Buletin Prasasti Edisi 32: Personifikasi
- Buletin Prasasti Edisi 33: Natural
- Buletin Prasasti Edisi 34: Nostalgia
- Buletin Prasasti Edisi 35: Perempuan
- Buletin Prasasti Edisi 36: Surealisme
Bicara tentang “Personifikasi”, salah satu karya sastra dunia yang paling terkenal— Alice in Wonderland—agaknya dapat memberikan kita gambaran yang unik mengenai pertanyaan: bagaimana jika, benda-benda lain selain manusia memiliki sifat yang manusiawi? Kucing yang tertawa, ulat bulu yang bercerita, kartu yang marah-marah, dan lain sebagainya.
Ketika sebuah karakter non-manusia dipersonifikasi, alias diberi sifat-sifat selayaknya manusia, kita akan menemukan sudut pandang yang berbeda dengan biasanya. Hewan mungkin akan mempertanyakan hierarki dan relasi kuasa, seperti orangutan dalam novel “Kamu” karya Sabda Armandio. Pohon mungkin akan memprotes mengapa populasinya dibunuh dan dieksploitasi habis-habisan. Artinya, mereka bisa menjadi perantara sebuah kritik sosial, karena menekankan sudut pandang yang berbeda dengan manusia. Memberi benda “jiwa” juga dapat digunakan untuk menyampaikan perasaan tertentu, seperti rasa sedih, imajinasi, perasaan kesepian, dll. Selain itu, gaya personifikasi ini juga seringkali muncul pada karya-karya petualangan yang biasanya mengisahkan tentang negeri ajaib, makhluk-makhluk mitologi, dan dongeng.
Buletin tema ini secara khusus akan mengangkat tema “Personifikasi”. Anda bisa menemukan karya-karya yang menggelitik kita untuk berpikir, bagaimana sudut pandang benda-benda dan mengapa kita perlu memikirkannya?
Illustrators:
Cover Artists:
Genres:
Tags: