Buletin Prasasti Edisi 4: Terimakasih

Awal sebuah kisah, berawal dari terbit. Muncul perlahan menelusuri panjangnya waktu melewati perjalanan panjang. Mata terbuka melihat fenomena yang ada. Luar biasa menariknya. Waktu yang panjang membekas pada ingatan. Lika-liku kehidupan itu selalu ada, jatuh dan bangun pun sudah biasa. Semua itu terukir indah walau agak menyakitkan.

Kata orang, sangat sulit terbangun ketika sudah terjatuh. Kita ini manusia, lihatlah betapa banyak jumlah manusia di sekeliling kita. Tak habis akal saling membantu. Perjalanan panjang, penuh lika liku akan terasa mudah.

Sebuah pencapaian luar biasa jika bisa terbangun dari keterpurukan. Tak bisa munafik, itu semua juga atas bantuan sekitar. Terima kasih. Frasa sederhana yang bisa terungkap. Tidak selalu terucap namun bisa terlihat. Rasa syukur atas sebuah pencapaian yang dirasa agak susah. Semua terbayar sudah. Terima kasih, Kawan.

Salam pers mahasiswa. Salam sastra muda.