- Buletin Prasasti Edisi 1: Terbit
- Buletin Prasasti Edisi 2: Waktu
- Buletin Prasasti Edisi 3: Manusia
- Buletin Prasasti Edisi 4: Terimakasih
- Buletin Prasasti Edisi 5: Ekspresi
- Buletin Prasasti Edisi 6: Ego
- Buletin Prasasti Edisi 7: Berontak
- Buletin Prasasti Edisi 8: Menang
- Buletin Prasasti Edisi 9: Eksistensi
- Buletin Prasasti Edisi 10: Hipokrit
- Buletin Prasasti Edisi 11: Batas
- Buletin Prasasti Edisi 13: Perjalanan
- Buletin Prasasti Edisi 14: Semu
- Buletin Prasasti Edisi 15: Hilang
- Buletin Prasasti Edisi 16: Perayaan
- Buletin Prasasti Edisi 17: Langit
- Buletin Prasasti Edisi 18: Diam
- Buletin Prasasti Edisi 19: Etnik
- Buletin Prasasti Edisi 21 : Berpindah
- Buletin Prasasti Edisi 22 : Mati
- Buletin Prasasti Edisi 23 : Riuh
- Buletin Prasasti Edisi 24 : Pisahan
- Buletin Prasasti Edisi 25: Enigma
- Buletin Prasasti Edisi 26: Wabah
- Buletin Prasasti Edisi 27: Setara
- Buletin Prasasti Edisi 28: Rehat
- Buletin Prasasti Edisi 29: Phobia
- Buletin Prasasti Edisi 30: Reda
- Buletin Prasasti Edisi 31: Fantasmagoria
- Buletin Prasasti Edisi 32: Personifikasi
- Buletin Prasasti Edisi 33: Natural
- Buletin Prasasti Edisi 34: Nostalgia
- Buletin Prasasti Edisi 35: Perempuan
- Buletin Prasasti Edisi 36: Surealisme
Mungkin ekspresi adalah satu dari sekian hal di dunia yang sangat sukar dipahami. Seluruh makhluk hidup tak mungkin disebut hidup jika ia tidak berekspresi. Tetapi bukan berarti fenomena material selain makhluk hidup tidak bisa berekspresi. Ia memilih jalan lain untuk berekspresi, walaupun sekedar diam atau bahkan tidak dalam diam.
Manusia sendiri adalah makhluk yang barangkali mendefinisikan apa itu ekspresi sejak lahir. Menangis adalah bentuk ekspresi pertama yang dilakukan manusia. Dan kerancuan dalam sudut pandang itu dimulai sejak manusia menangis tadi. Kadang menangis bisa berarti gembira dan bisa juga tidak. Sekali lagi penafsiran ekspresi bisa dilakukan dengan berbagai interpretasi.
Banyak kemajuan ilmu pengetahuan membuat ekspresi yang sebelumnya hanya bisa dikenang, kini bisa diabadikan melalui foto, video, sastra dan salah satunya melalui prasasti ini. Memilih mengabadikan ekspresi melalui prasasti adalah salah satu cara manusia untuk mencapai “keabadian” itu sendiri. Berbahagialah manusia yang ekspresinya bisa diabadikan dalam banyak bentuk dan akan abadi hingga jauh-jauh di kemudian hari.
Salam pers mahasiswa. Salam sastra muda.
Illustrators:
Cover Artists:
Genres: