- Buletin Prasasti Edisi 1: Terbit
- Buletin Prasasti Edisi 2: Waktu
- Buletin Prasasti Edisi 3: Manusia
- Buletin Prasasti Edisi 4: Terimakasih
- Buletin Prasasti Edisi 5: Ekspresi
- Buletin Prasasti Edisi 6: Ego
- Buletin Prasasti Edisi 7: Berontak
- Buletin Prasasti Edisi 8: Menang
- Buletin Prasasti Edisi 9: Eksistensi
- Buletin Prasasti Edisi 10: Hipokrit
- Buletin Prasasti Edisi 11: Batas
- Buletin Prasasti Edisi 13: Perjalanan
- Buletin Prasasti Edisi 14: Semu
- Buletin Prasasti Edisi 15: Hilang
- Buletin Prasasti Edisi 16: Perayaan
- Buletin Prasasti Edisi 17: Langit
- Buletin Prasasti Edisi 18: Diam
- Buletin Prasasti Edisi 19: Etnik
- Buletin Prasasti Edisi 21 : Berpindah
- Buletin Prasasti Edisi 22 : Mati
- Buletin Prasasti Edisi 23 : Riuh
- Buletin Prasasti Edisi 24 : Pisahan
- Buletin Prasasti Edisi 25: Enigma
- Buletin Prasasti Edisi 26: Wabah
- Buletin Prasasti Edisi 27: Setara
- Buletin Prasasti Edisi 28: Rehat
- Buletin Prasasti Edisi 29: Phobia
- Buletin Prasasti Edisi 30: Reda
- Buletin Prasasti Edisi 31: Fantasmagoria
- Buletin Prasasti Edisi 32: Personifikasi
- Buletin Prasasti Edisi 33: Natural
- Buletin Prasasti Edisi 34: Nostalgia
- Buletin Prasasti Edisi 35: Perempuan
- Buletin Prasasti Edisi 36: Surealisme
Terbitnya matahari mungkin adalah awal dari sebuah hari. Perjalanannya sepanjang hari adalah bukti nyata dari jejak langkah sang waktu. Terbitnya matahari memang tak pernah meminta terlalu banyak waktu. Tapi, untuk menikmati sinarnya, kadang waktu tak pernah menentu.
Gelap tak kan selamanya menjadi awal dari sang waktu. Begitu pun terang yang kian dipuja sepanjang waktu. Beberapa dari mereka percaya, awal yang baik, akan menjadi penentu sebuah perjalanan waktu dengan baik. Namun, apalah arti awal, bila tiada komitmen dalam perjalanannya? Bukankah cerita perjalanan sang waktu adalah cerita tentang bagaimana proses itu berjalan? Iya, proses untuk tetap menjaga awal yang baik. Atau justru, proses untuk merubah awal yang kurang baik menjadi jauh lebih baik.
Waktu mungkin akan menjadi masa lalu. Yang tak perlu lagi diingat melulu. Karena semua orang tahu, waktu selalu berjalan lurus. Tak beriba siapa kamu, tak bertaring tinggalkanmu.
Teruntuk waktu yang selalu berjalan lurus, dan selalu bercerita kisah hidup yang tak menentu. Teruntuk waktu yang kau tahu ia akan merambat maju dan berlalu. Siapkah untuk menjalaninya? Warnai setiap perputarannya dengan kidung mesra demi sebuah masa, yang tak terlupakan, tak lagi disesalkan dan selalu dibanggakan. Bersama waktu.
Salam pers mahasiswa. Salam sastra muda.
Illustrators:
Cover Artists:
Genres: