Lompat ke konten

Di Tepi Amin, Aku Berumah

Ilustrator : Putri Gemilang Hutajulu
Oleh: Putri Gemilang Hutajulu*

gemuruh riuh berisik di sudut kepala

berlalu-lalang senantiasa umpatannya

melonglong menutup telinga

menyulam luka, bersemayam dalam duka

sebab berumah ia pada manusia

ditumbuk kehilangan

meraung bak serigala hilang kawanan

seolah tersesat ia di ladang ilalang

buram matanya, hampa rasanya

katanya dunia kejam

mencipta bahagia yang sementara

mencipta bersama yang tak nyata

mencipta luka di tiap akhir cerita

katanya katanya katanya

hingga ia betah menangisi manusia

yang dinamis, tak akan pernah menetap

menutup mata dari Dia yang selalu menetap

menunggumu menyapaNya lewat doa

menyiapkan bahu teraman untuk tiap gelisah

menyecap tenang dibawah rengkuhNya

pernahkah kau menjamah aman yang pasti

dari yang Esa yang tak pernah pergi

dan berumah abadi di ujung tiap amin,

tak pernah hirau karena Ia selalu di sisi?

(Visited 83 times, 1 visits today)
*) Penulis merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2020 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini sedang aktif di divisi sastra LPM Perspektif.

1 tanggapan pada “Di Tepi Amin, Aku Berumah”

  1. asli bacanya tertampar parah.
    bagaimana aku bisa menggalau dan merasa tak ada yang mencintai sedangkan Tuhan selalu menyertai dan “menungguku menyapa-Nya lewat doa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?