Malang, PERSPEKTIF – Gazebo Belakang (Gazbek) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) kembali menuai keluhan dari mahasiswa. Banyaknya sampah yang berserakan di berbagai area Gazbek menciptakan ketidaknyamanan bagi mahasiswa yang menggunakan tempat tersebut untuk beraktivitas. Kondisi ini memantik diskusi di kalangan mahasiswa terkait kurangnya perhatian terhadap kebersihan fasilitas umum di lingkungan kampus.
Hal ini diakui oleh oleh Marwan (bukan nama sebenarnya, red) seorang mahasiswa yang sering berkegiatan di Gazbek, ia menuturkan bahwa dirinya harus membersihkan terlebih dahulu meja yang akan ia tempati agar dapat merasa nyaman.
“Kalau aku sih, ya, misalnya ada tempat yang pengen aku dudukin gitu ada sampah, ya, buang dulu gitu jadi biar bikin nyaman gitu,” paparnya saat diwawancarai.
Pernyataan senada juga dituturkan Najwa, mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom), ia menuturkan banyaknya sampah seringkali membuat dirinya tidak nyaman saat melakukan aktivitas di area tersebut.
“Ga nyaman, apalagi kalau sampahnya tuh kayak sampah makanan yang bersisa, atau kayak kotak-kotak makanan yang banyak gitu sering banget di Gazbek,” ujarnya kepada Tim Perspektif.
Najwa menambahkan bahwa pelaksanaan sosialisasi terkait kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dan pemberian sanksi kepada mahasiswa yang membuang sampah sembarangan patut menjadi kebijakan yang bisa dilaksanakan agar terciptanya kedisiplinan di antara mahasiswa dalam menjaga kebersihan lingkungan Gazbek.
“Menurut aku lebih ditingkatkan dari sosialisasinya, karena biar orang-orang tahu kalau misalnya kalian ga buang sampah pada tempatnya itu nanti bakal dapat denda atau apa gitu, menurutku itu penting, karena itu menurutku bikin kita jadi lebih aware saja walaupun rada makan duit.” tutup Najwa.
Menanggapi hal tersebut Wakil Dekan (WD) Bidang Umum dan Keuangan FISIP, Ahmad Imron Rozuli, menjelaskan bahwa dalam menjaga kebersihan area Gazbek tidak bisa dilepaskan dari kesadaran civitas FISIP. Menurutnya hal tersebut menjadi tantangan terbesar dalam upaya menjaga kebersihan Gazbek.
“Tantangan terbesarnya sendiri adalah kurangnya kesadaran berbagai pihak baik itu dosen, tendik maupun mahasiswa dalam menjaga lingkungan” ujarnya.
Terakhir Imron memaparkan pentingnya menanamkan kesadaran menjaga kebersihan tidak hanya agar tercipta lingkungan yang nyaman akan tetapi juga dapat memberikan energi positif bagi civitas FISIP. (ryu/saz/hr/yn)