Saya bertumbuh bersama kamu,
Bersama kalian.
Mengobrol dan berbagi. Bercerita. Tertawa atas cerita satu sama lain. Meledek dalam kesialan satu sama lain. Ada, untuk satu sama lain.
Kamu kerap membuat saya terjaga. Menghilangkan lelah yang tadinya meminta perhatian. Membawa senang datang. Membuat kenyamanan turut serta dalam percakapan.
Atas cerita-cerita yang sudah pernah dibagi kepada saya, terima kasih. Lagi dan lagi.
Saya bisa merasa bahagia, ditemani, dihargai, didengarkan, diberi pelajaran, segalanya. Saya belajar menjadi pendengar, menjadi seseorang yang saya kira tidak bisa saya lakukan.
Kamu mengizinkan saya menjadi diri yang merdeka, tanpa beban. Kamu memberi ruang untuk berargumen, membahas mengapa sesuatu menjadi benar atau salah dan abu-abu. Kamu menerima hobi, celoteh, dan kekhawatiran yang saya tunjukkan.
Waktu pernah (dan akan selalu) menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, bahkan sekadar menertawakan.
Terima kasih untuk malam-malam dengan secangkir kopi, susu, teh, dan sebotol air putih.
*Penulis merupakan mahasiswi ilmu komunikasi angkatan 2017 fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas brawijaya, saat ini aktif sebagai pimpinan divisi redaksi lpm perspektif