Malang, PERSPEKTIF – Rektor Universitas Brawijaya (UB), Widodo baru saja meresmikan tiga unit usaha baru yang dinaungi oleh PT Brawijaya Multi Usaha (PT BMU) pada Selasa (23/4) di Gedung Samantha Krida. Direktur Utama (Dirut) PT BMU, Edi Purwanto mengungkapkan bahwa posisi UB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) menyebabkan kampus jadi lebih bebas untuk bekerja sama dengan perusahaan manapun dalam mencari pendapatan.
“Posisi UB sebagai PTN-BH, tentunya menyebabkan subsidi pemerintah kepada kampus semakin berkurang. Itulah yang kemudian menjadi tugas PT (BMU, red) untuk menambal kekurangan tersebut,” ucapnya saat sesi door stop (23/4).
Tiga unit usaha baru tersebut meliputi Brawijaya Tour and Travel, Brawijaya Catering, serta Brawijaya Science and Technology. Edi menjelaskan bahwa keuntungan dari operasional badan usaha ini nantinya dapat digunakan untuk meringankan beban Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
“Makanya, PT (BMU, red) ini harus untung. Kalau PT untung, maka masuk pendapatan universitas, UKT jadi bisa lebih ditahan (agar tidak makin mahal, red). Kalau tidak, kasihan mahasiswa,” ucap Edi.
Di sisi lain, Rektor UB menyatakan bahwa dalam 5 tahun ke depan, PT BMU ditargetkan untuk dapat berkontribusi pada 30 persen total pemasukan kampus, atau sekitar Rp 300 miliar.
Dirut PT BMU melaporkan total pendapatan unit usaha di bawah naungan PT BMU telah mencapai Rp 38 miliar. Untuk mencapai target tersebut, ia akan membenahi beberapa unit usaha yang berada di bawah naungan PT BMU.
“Yang paling sulit? (masih defisit, red) salah satunya adalah unit BLC (Brawijaya Language Center) karena unit ini harus mengandalkan layanan TOEFL (Test of English as a Foreign Language, red). Tahun ini kami mengembangkan berbagai macam layanan kursus bahasa asing (melalui unit tersebut, red),” tambahnya.
Dari sisi akademis, kampus membuka kesempatan bagi mahasiswa maupun dosen untuk mengembangkan ide bisnis maupun keilmuan mereka melalui PT BMU.
“Harapannya, PT BMU dapat menjadi muara bagi mahasiswa dan dosen kita yang memiliki berbagai ide usaha. Startup-startup baru ini nantinya dapat dihilirkan melalui PT BMU,” imbuh Widodo di acara yang sama (23/4).
Untuk mengembangkan unit bisnisnya, PT BMU juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak swasta. Salah satunya adalah penataan ulang UB Forest sebagai wahana rekreasi edukasi yang mulai dipromosikan bersama dengan paket wisata Bromo.
Kedepannya, Edi berharap PT BMU dapat menambah beberapa bidang usaha lagi, utamanya berkaitan dengan hilirisasi dan komersialisasi hasil riset sivitas akademika UB. (bob/ahi/sj)