Malang, PERSPEKTIF – Pada Rabu (15/2), Rektor Universitas Brawijaya (UB) Widodo bersama Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Wayan Firdaus Mahmudy meluncurkan Artificial Intelligence (AI) Center. Pembangunan AI Center menjadi sorotan sivitas akademika UB terkait manfaat keilmuan dan keberlajutannya. Beberapa mahasiswa masih berpendapat program ini hanya terasa manfaatnya untuk program studi tertentu (Prodi).
Wayan menyampaikan pembangunan AI Center ini melibatkan seluruh fakultas di UB yang tertarik untuk mendalami AI. Program ini terbuka untuk seluruh bidang keilmuan yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan mengakselerasi kajian AI di UB.
“Jika ditanya siapa saja yang terlibat, semua dosen yang berminat dalam bidang AI, supaya ada akselerasi yang tidak bisa komputer, jadi bisa komputer,” ujarnya (14/3).
Tak hanya itu, Wayan juga mengatakan AI Center ini akan melekat dengan Lembaga Penelitian UB bukan hanya dengan FILKOM. Anggotanya juga akan berasal perwakilan masing-masing fakultas.
Beberapa mahasiswa UB sendiri sudah mengetahui adanya pembangunan AI Center ini baik yang merupakan mahasiswa FILKOM maupun bukan FILKOM.
Menurut Irvan, mahasiswa Teknologi Informasi 2019, pembangunan AI Center hanya akan membantu program studi (prodi) yang mempunyai kajian AI (14/3).
“Prodi Teknologi Informasi (TI) jauh dari AI, karena kita tidak dapet mata kuliahnya. Jadi mungkin yang kerasa manfaatnya hanya bagi Prodi Informatika,” ujar Irvan (14/3).
Menurut Dewandito Sulthanaimar mahasiswa Ilmu Politik 2021, Pembangunan AI Center ini bisa membuat pengolahan data khususnya database system menjadi semakin efisien, cepat, sehingga berbagai riset dapat dilakukan dengan lebih mudah (13/3). Namun ia berpendapat manfaat program ini hanya terasa bagi mahasiswa fakultas sains eksakta.
“Saya yang berasal dari ilmu sosial sehingga efeknya tidak terasa secara langsung. Mungkin untuk perkembangan teknologi UB selanjutnya dapat lebih dirasakan oleh semua mahasiswa,” ucap Dewandito saat diwawancarai oleh Tim Perspektif. (alc/gh/gra)