Oleh: Debby Vianti*
Empat kali tujuh
Deru jantung bergemuruh
Bergelora
Berapi-api
Dibalik raga yang ringkih merapuh
Usahaku, usahamu
Perjuanganku, perjuanganmu
Namun, ibuku
Berdoa siang dan malam
Kita beramai-ramai, berjalan
Memijak harapan
Asik, batinku
Tanpa ku berpikir
Jalan membentang mungkin saja buntu
Empat kali tujuh
Percikan itu menyala
Menghantar pulang sedu, ke peraduannya
Menghapus abu jadi gempita
Bagai kembang api
Di malam tahun baru
Empat kali tujuh
Tak cukup aku mengenalmu
*)Penulis merupakan mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini aktif sebagai anggota Divisi Markom LPM Perspektif.
(Visited 89 times, 1 visits today)