Oleh: Alfanita Darmayanti*
Ternyata sudah pagi
Hari kemarin sudah terlewati
Kukira pagi ini tak mau ditemui
Ternyata aku yang tak sabar menanti
Menanti rindu tuk dibalas
Inginku menghapus jarak antara kita
Aku tak pernah menyalahkan jarak
Hanya saja aku termangu, mengapa jarak semakin jauh?
Bukankah semalam kau bilang rindu
Mengapa paginya tak kulihat kau di sisiku?
Apa rindumu hanya rangkaian kata basa-basimu?
Lalu apa aku harus percaya dengan kata-katamu setelah itu?
Pagiku hambar karena itu
Jangan katakan rindu jika kau tak mampu
Jika benar kau rindu, tak seharusnya kata yang kau persembahkan untukku
Tapi jarak yang harus kau tempuh
PENULIS MERUPAKAN MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2017 UNIVERSITAS BRAWIJAYA.
(Visited 379 times, 1 visits today)