Malang, PERSPEKTIF – Tidak dibagikannya seragam almamater Universitas Brawijaya (UB) tepat pada penerimaan mahasiswa baru menuai beragam respon, terutama dari mahasiswa baru. Mereka masih kebingungan terkait informasi tanggal pasti kapan seragam almamater akan dibagikan.
Salah satu mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB angkatan 2016, I Gusti Putu Devaragian Rahendra mengatakan bahwa belum ada kejelasan terkait kapan jas almamater akan dibagikan baik dari pihak rektorat, maupun dari lembaga kedaulatan mahasiswa. Menurutnya, informasi dan pergerakan untuk menuntut hak menjadi sangat terbatas.
“Pergerakan untuk menuntut pembagian jas almamater menjadi sangat terbatas karena belum ada kejelasan kapan tanggal pasti almamater akan dibagikan,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (27/9).
Ia melanjutkan, tidak mengetahui benar apakah pembagian jas almamater ini sudah terlambat atau belum. “Transparansi terkait masalah ini juga dirasa kurang,” tambah Devara, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Menteri Advokasi dan Kebijakan Kampus (Advokesma) Eksekutif Mahasiswa (EM) UB, Rizal Fadhil, mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan rektorat terkait permasalahan ini. Selain itu, tambahnya, EM juga menyampaikan permintaan tertulis kepada rektorat.
“Secara berkala, EM menanyakan kapan jas almamater, jaket dan kaos bisa dibagikan. Upaya kami yang lain berupa pernyataan tertulis yang diserahkan kepada rektorat untuk menjadi bahan pertimbangan,” ujar Rizal saat ditemui pada Jum’at (30/9).
“Mengenai transparansi dan pemberitahuan terkait almamater, yang akan dilakukan sebelumnya, tidak dilaksanakan karena belum ada kepastian dari pihak rektorat sendiri,” lanjutnya.
Ia menambahkan kapan kepastian seragam almamater bisa dibagikan memang tidak ada kejelasan. Dari pantauan Perspektif, almamater mulai didistribusikan ke fakultas, dan dalam minggu ini, mahasiswa baru bisa memperolehnya di fakultas masing-masing.
Di sisi lain, ketika ditanya mengenai bagaimana kemudian permasalahan ini diadvokasi, Kepala Sub Bagian Pengadaan UB, Siti Marpu’ah mengatakan sudah ada upaya dari mahasiswa untuk memfasilitasi.
“Memang benar ada beberapa pihak dari perwakilan mahasiswa, salah satunya EM, melakukan komunikasi dengan kami terkait keterlambatan pendistribusian jas almamater ini,” jelasnya.
Mengenai bagaimana kelanjutan penyaluran informasi yang mereka dapatkan, lanjutnya, ia mengaku tidak mengetahui.
”Sejauh ini, bentuk komunikasinya mempertanyakan dan mengingatkan bukan mendesak ataupun menekan,” pungkas Marpuah. (tft/dno/rip)