Malang, PERSPEKTIF – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMaba) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) sudah memasuki hari kedua. Pukul 06.00 WIB seluruh mahasiswa baru sudah diharuskan untuk berkumpul di tempat yang ditentukan oleh panitia. Bian selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Eksternal mengungkapkan, bahwa dalam sehari maba yang terlambat mencapai sepuluh orang.
“Sehari tidak lebih dari sepuluh maba yang telat, kebanyakan dari mereka beralasan bangun kesiangan, alarm tidak berbunyi,” ungkapnya
Pada hari ini, menurut pantauan awak PERSPEKTIF ada dua maba yang terlambat hingga satu setengah jam, mereka datang setelah maba yang lain telah dimobilisasi keruang kelas untuk mendapatkan materi.
Raja Abdulrahman salah satu maba Ilmu Komunikasi mengaku bahwa keterlambatannya disebabkan karena ia lagi sakit. “saya sakit demam jadi saya mencoba mengistirahatkan badan di kos sebentar sampai benar-benar enak untuk berangkat,” ujarnya
Raja menambahkan dia tetap harus berangkat meskipun sakit karena prosedur izin tidak mengikuti PKKMaba cukup sulit. Izin sakit harus mamakai surat dokter sedangkan untuk pergi ke dokter sulit karena tidak ada yang mengantar sehingga dia harus tetap berangkat meskipun telat.
Ia juga menambahkan bahwa konsekuensi yang diberikan oleh panitia sesuai dengan kesalahan yang diperbuat., karena sudah menjadi mahasiswa yang seharusnya lebih disiplin.
“Panitia memberi sanksi untuk membuat review mengenai jurusan saya sebanyak delapan lembar folio bergaris dan harus ditulis tangan dikumpulkan besok ukul 07.00. WIB di Fisip Corner,” jelas maba komunikasi tersebut.
Untuk maba yang datang terlambat, pihak panitia memberikan nasihat dan diperintahkan untuk membuat surat perjanjian agar tidak kembali datang terlambat, selain itu mereka juga harus membuat essay yang telah ditetapkan oleh panitia.
“Maba yang telat ada konsekuensinya yaitu membuat essay serta membuat surat perjanjian tidak mengulangi lagi,” pungkas koordinator lapangan eksternal. (dnt/wur/lta)