Malang, PERSPEKTIF – Bulan ini Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) akan menjalani pergantian dekan. Beberapa permasalahan dan tugas yang ada di FISIP sudah menanti dan harus diselesaikan dekan selanjutnya.
Terkait dengan tugas dekan selanjutnya, Dekan FISIP Darsono Wisadirana berharap dekan selanjutnya bisa menyelesaikan. Ia mengungkapkan banyak ide yang ia canangkan selama memimpin fakultas oranye ini masih dalam tahap proses.
“Banyak ide dan visi yang saya canangkan prosesnya belum selesai. FISIP menuju World Class Faculty, misalnya. Lulusan FISIP harus mampu bersaing di tingkat internasional. Pembangunan juga tinggal satu gedung yang belum selesai, jangan sampai mangkrak,” ujarnya.
Ia berharap dekan selanjutnya mau melanjutkan visinya dan menjaga kondisi FISIP tetap kondusif. Selain itu, indikator tercapainya visi FISIP saat ini sudah disusun oleh Darsono. “Kalau bisa jangan bertentangan. Lalu, kesejahteraan mahasiswa, dosen dan karyawan harus dinomorsatukan. Jangan ada konflik,” tambah Darsono.
Sementara itu, terkait dengan permasalahan yang ada di FISIP, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP, Fajar Surya Dewantara menyatakan bahwa tugas dekan selanjutnya itu sangat banyak. Ia juga menegaskan supaya dekan selanjutnya bisa lebih memfasilitasi mahasiswa di lembaga maupun non-lembaga.
“Tugas dekan ini, selain untuk mengubah hal yang belum terlaksana, juga bisa merubah FISIP jadi lebih baik. Harapannya dari semua aspek yang berkaitan dengan kemahasiswaan ya cadek (calon dekan, Red) ini bisa mendorong dan mendukung,” kata Fajar.
Senada dengan Fajar, Ketua DPM FISIP, Wismoyo Bayu menyebut bahwa tugas dekan selanjutnya cukup sederhana. Ia menganggap dekan selanjutnya harus lebih memperhatikan mahasiswa. Wismoyo mencontohkan masih banyak LSO yang masih belum mendapatkan fasilitas latihan.
“Tugas dekan selanjutnya cukup simple, harus terbuka dan memperhatikan mahasiswa. Misalnya nih Homeband FISIP, mana ada studio di FISIP? Gak ada”, terang mahasiswa yang akrab disapa Moyo tersebut.
Selain itu, Moyo juga menuturkan bahwa untuk dekan selanjutnya harus lebih bisa memprioritaskan pembangunan yang benar dengan urgensinya yang tinggi.
Sementara itu, salah satu mahasiswa FISIP, Axel Alvio Nahumury mengatakan bahwa dekan FISIP sebaiknya adalah yang mengerti bagaimana kondisi FISIP. “Ya baiknya dari FISIP, karena memang orang yang dari FISIP itulah yang mengerti keadaan FISIP bagaimana, kekurangan FISIP dimana,” tuturnya.
Axel berharap dekan selanjutnya berusaha lebih mengenal permasalahan di FISIP dengan cara blusukan. “Saya ingin dekan selanjutnya seperti Jokowi yang gemar blusukan, masuk ke ruang-ruang kelas, ruang dosen, jadi dia lebih tahu situasi di FISIP,” pungkas Axel. (lod/rzd/hnd)