Peringatan: Artikel ini memuat unsur sensitif yang dapat mengganggu kenyamanan pembaca
Judul : In The Name of God: A Holy Betrayal
Jumlah Episode : 8
Distributor : Netflix
Sutradara : Cho Sung Hyun
Tahun Rilis : 2023
Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan bagi para pengikutnya. Akan tetapi, bagaimana jika muncul seseorang yang mengaku sebagai Tuhan dan membuat agama menjadi lebih mudah? Bahkan, ketika ajaran tersebut sudah terbilang menyimpang dari yang seharusnya, mengapa masih ada orang yang mau mempercayainya? Inilah yang terjadi ketika agama telah menjadi permainan dan pengikutnya terkena doktrin yang salah.
Kisah 4 Sekte Sesat di Korea Selatan
Dalam serial ini, terdapat 4 kasus yang digabungkan. Kasus pertama adalah sebuah sekte yang dipimpin oleh Jung Myeong Seok (JMS). Ia mengaku sebagai Messiah (wakil Tuhan) dan melecehkan banyak wanita secara seksual dengan dalih bahwa mereka adalah orang-orang yang telah dipilih Tuhan untuk merasakan kasih sayangnya. Perilaku menjijikan ini telah dilakukan oleh JMS sejak tahun 1980 dan baru diketahui oleh masyarakat publik pada tahun 2007.
Kemudian, terdapat kasus bunuh diri massal yang diikuti oleh 31 orang. Mereka diduga tewas setelah melakukan ritual yang dipimpin oleh Park Soon Ja. Ia merupakan seorang direktur di sebuah pabrik yang diketahui sebagai seorang pendeta yang menyebarkan ajaran pada karyawan pabriknya. Kasus ini menjadi misteri sebab Park Soon Ja sendiri turut tewas dalam kejadian tersebut. Sehingga, kasus ini menyisakan pertanyaan apakah ini benar-benar bunuh diri massal atau peristiwa pembunuhan?
Kasus ketiga merupakan kasus yang melibatkan kekerasan pada anak. Dimulai dari sebuah taman yang didirikan oleh Kim Ki Soon yang mengklaim bahwa taman itu merupakan surga. Sehingga, orang-orang mulai terpengaruh untuk tinggal di sana. Kejahatan mulai terungkap ketika Ki Soon terbukti menganiaya seorang anak hingga meninggal. Ia disekap di kandang babi, dipukul dengan kayu, dan dipaksa untuk memakan kotoran babi.
Kasus terakhir memiliki kemiripan dengan kasus JMS, di mana seorang pendeta menyebarkan agama yang sesat dan melecehkan pengikut wanitanya. Perbedaannya adalah di kasus keempat ini, Lee Jae Rock menjual air suci yang disebutkan dapat mengatasi segala permasalahan hidup, seperti mesin cuci yang rusak dapat hidup kembali ketika dipercikkan air suci. Kemudian, ia dapat menghentikan badai di Amerika hingga menyembuhkan orang yang lumpuh hanya dengan menyentuhnya.
Berisi Konten Sensitif yang Digambarkan dengan Realistis
Kasus tentang penyebaran ajaran sesat ini semakin diperparah dengan tindak kriminal lainnya seperti pelecehan seksual hingga penganiayaan. Yang membuat serial ini semakin menarik adalah penggambaran realistis kejadian pada saat itu. Misalnya saja pada kasus JMS, penonton akan disuguhkan cuplikan-cuplikan video yang merupakan reka adegan tentang bagaimana JMS ini melakukan doktrin pada korbannya hingga ia menjadi korban pelecehan.
Dalam kasus ini pula, terdapat seorang narasumber bernama Maple Yip yang merupakan korban sekaligus orang pertama yang mengungkap kebusukan JMS ke publik setelah JMS sempat dipenjara. Ia merekam potongan suara ketika ia hendak dilecehkan oleh JMS dan potongan tersebut dapat didengarkan secara lengkap di dalam serial ini.
Hanya Menceritakan 10% dari Kisah Sebenarnya
Serial ini menjadi kontroversial ketika ditayangkan untuk pertama kalinya, karena pengikut ajaran-ajaran tersebut tidak terima jika agamanya dijelek-jelekkan. Sang sutradara, Cho Sung Hyun pun kerap mendapat ancaman dari para pengikut JMS dan Lee Jae Rock yang ajarannya masih eksis hingga kini walaupun pemimpinnya sudah dipenjara.
Berdasarkan wawancara dengan Koreaboo, Maple Yip menyampaikan bahwa kejadian asli yang dilakukan JMS 10 kali lebih buruk dari yang digambarkan pada serial ini. Padahal, serial ini sudah melalui proses penyaringan yang tentunya tidak mudah, mengingat kasus ini benar-benar nyata terjadi dan memiliki banyak korban.
Ketika mulai menonton serial ini, mungkin kita akan berpikir mengapa orang-orang ini mau mengikuti ajaran yang salah, hingga terkesan bodoh. Namun, setelah penulis menamatkan serial ini hingga selesai, dapat dipahami bahwa agama merupakan senjata yang ampuh untuk membuat orang percaya akan sesuatu.
Segala hal yang diberi embel-embel tentang agama pasti akan langsung dipercayai banyak orang. Apapun yang tertulis di dalam agama harus dilakukan karena itulah yang diyakini benar. Hal ini menjelaskan mengapa orang-orang terjebak bersama agama sesat itu, walaupun mereka merasa ada yang salah.