Malang, PERSPEKTIF – Gerai Mahasiswa (Gemas) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang menaungi kewirusahaan mahasiswa resmi dipindahkan ke lokasi yang baru, yaitu di bawah ruang Sekretariat Kompas pada Rabu (4/3). Sebelum dipindahkan, Gemas berlokasi di bawah gedung Sekretariat Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) FISIP UB.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (WD III), Akhmad Muwafik Saleh mengatakan pemindahan Gemas dikarenakan tempat yang sebelumnya sudah tidak layak pakai. “Tempat yang dulu itu dianggap sudah tidak layak pakai, jadi dipindahlah ke tempat yang baru yang lebih luas dan tertata. Nanti akan dibantu oleh alumni untuk memfasilitasi gemas, seperti untuk memfasilitasi payung-payung, kursi, wastafel, ataupun yang lainnya,” tutur Muwafiq.
Wahyu Bagus, selaku Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP 2020, membenarkan tentang janji FISIP untuk memfasilitasi lokasi Gemas yang baru.
“Sebelumnya saya sudah berbicara pada pihak kemahasiswaan, namun sampai sekarang belum ada tanggapan karena sebelumnya kita dijanjikan adanya fasilitas seperti wastafel, kursi dan payung,” ungkapnya.
Revo Rivaldo, mahasiswa tenant “Bendino” sekaligus Mahasiswa Hubungan Internasional 2016 mengungkapkan bahwa selama menempati tempat yang baru, muncul beberapa permasalahan.
“Ada beberapa kendala, seperti saat hujan mau tidak mau para pembeli harus turun. Terus misalnya saat perpindahan shift karyawan, biasanya di tempat yang lama mereka berbaur dengan mahasiswa lainnya dengan duduk-duduk di gazebo, tetapi sekarang sudah tidak bisa lagi,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengeluhkan turunnya omzet akibat pemindahan Gemas. “Kalau di tempat yang dulu, per hari itu omzetnya bisa dua jutaan. Tetapi semenjak dipindah di sini, omzetnya menurun jadi 900 ribu – 1,2 juta dan tetap stabil di angka satu. Tidak seperti dulu yang rata-ratanya 2 jutaan,” jelas Revo.
Terkait pengelolaan Gemas, Muwafik mengatakan bahwa konsep dari Gemas sebenarnya merupakan inkubasi kewirausahaan mahasiswa PKM (Program Kreativitas Mahasiswa, red).
“Yang sekarang dipindah itu mungkin produk kebijakan yang lama. Harusnya Gemas itu lebih pada inkubasi kewirausahaan mahasiswa PKM. Dengan inkubasi berarti kita hadirkan pelajaran. Dia (mahasiswa tenant) harus dihadapkan pada realitas yang sesungguhnya,” tutur Muwafik.
“Untuk permasalahan sepi pengunjung, seharusnya mereka belajar untuk menghadirkan orang yang banyak dengan tempat yang sempit karena hal tersebut merupakan tugas wirausaha,” jelasnya terkait permasalahan menurunnya pengunjung dan omzet.
Farah Tri Mahira, Mahasiswi Psikologi 2019 menanggapi perihal pindahnya Gemas ke tempat yang baru. “Aku lebih suka yang dulu, yang dekat gazebo dibandingkan yang sekarang. Jadi ketika hujan kita tidak perlu turun hujan-hujanan untuk beli di sana,” ungkapnya. (kar/ais)