Malang, PERSPEKTIF – Universitas Brawijaya (UB) saat ini sudah mempunyai dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar). Namun, pembelian 2 unit mobil damkar tersebut belum memenuhi standar, karena tidak mampu menjangkau gedung di UB yang mencapai 12 lantai.
Sasmito Djati, Wakil Rektor (WR) IV, mengatakan, untuk menanggulangi hal tersebut, maka telah dilakukan modifikasi dengan menambahkan tangga pada mobil damkar.
“Karena duit kita tidak banyak, jadi kita beli yang murah. Padahal seharusnya UB itu gedungnya sudah 12 lantai dan itu ngga cukup,” ungkap Sasmito ketika ditemui awak PERSPEKTIF diruangannya, pada hari Rabu (19/9).
Ia menambahkan UB belum mampu membeli mobil damkar dengan kapasitas yang menjangkau 12 lantai karena keterbatasan biaya. “Karena kita ngga mampu 45 Miliyar,” tambahnya.
Pembelian mobil damkar tersebut dilakukan UB karena mendapatkan surat pemberitahuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, bahwa tidak mampu menangani kebakaran yang terjadi sewaktu-waktu di UB, sebab kemampuan damkar Pemkot Malang hanya bisa menjangkau 4 lantai saja.
Saat berita ini turun Kepala Bagian Barang Milik Negara, selaku pihak yang mengurusi salah satunya mobil damkar tersebut belum bisa diwawancara.
Menanggapi hal tersebut, Anjumi, Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) angkatan 2016, mengungkapkan. “Pernah melihat mobil keluar masuk UB, Tapi ngga pernah lihat waktu dipakai. Bagus sih, kalo ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa langsung memanfaatkan mobil itu,” terangnya pada hari Rabu (19/9).
Untuk saat ini mobil damkar tersebut terlihat beroperasi menyirami tanaman dan lapangan rektorat UB. “Sementara untuk siram-siram, kemarin buat siram-siram biar lebih bermanfaat,” pungkas Sasmito. (ayu/rhm/lta)