Malang, PERSPEKTIF – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melakukan perekrutan satpam pada tanggal 3 Januari 2017 lalu. Menurut penuturan Fitria Oktarini, staff bagian pengadaan FISIP, dana yang dikeluarkan untuk perekrutan tersebut sebesar 89 juta setiap 6 bulan untuk 5 orang satpam, yang diambil dari dana pagu FISIP.
“Sebenarnya 2,1 juta per bulan untuk satu orang, seperti Upah Minimum Regional (UMR), tapi yang sisanya itu untuk keperluan seperti seragam, jaminan kesehatan dan keperluan manajemen lainnya, jadi totalnya 2,9 juta per bulan satu orangnya.” Ungkap Fitria saat ditemui Perspektif di ruangannya pada hari rabu (12/4).
Menanggapi hal tersebut Thalita Zerlina, mahasiswi Ilmu Politik FISIP UB tahun 2016, mengungkapkan, pengadaan satpam memang dapat menambah tingkat keamanan di FISIP, namun ia menilai hal tersebut juga memakan anggaran yang tidak sedikit.
“Padahal anggaran pembayaran satpam ini kan bisa dialokasikan mungkin dari penyediaan-penyediaan fasilitas, yang mungkin memudahkan dalam bentuk pelayanan-pelayanan untuk mahasiswa ” ucap Thalita
Fitria mengatakan bahwa pengadaan satpam ini dianggap penting, karena melihat banyak kejadian kehilangan barang di FISIP. Ia menuturkan, jika hanya menggunakan kamera pengintai saja tidak cukup, perlu ada satpam untuk membantu kerja-kerja pengamanan tersebut.
Selain itu, Fitria menambahkan, penempatan satpam, khusus di lantai 1 dan 6 gedung A FISIP, dimaksudkan untuk menerima tamu dan kedua lantai tersebut butuh pengamanan lebih, karena merupakan ruangan bagian keuangan di lantai 1 sedangkan di lantai 6 ada ruangan Dekan dan Wakil Dekan.
“ Tujuan di sini, kita untuk antisipasi tamu, tamu itu tujuannya apa kita tanya dulu, biar ada kepastian yang mau menemui entah pak dekan atau orang penting disini “ ucap Muslim, Koordinator Keamanan.
Di sisi lain, Zidny Ziaulhaque, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UB, melihat keberadaan satpam dapat menjadi suatu bentuk pengawasan terhadap regulasi yang telah dibuat.
“Nah keberadaan satpam ini, dapat membantu ketika ada mahasiswa yang ke kampus hanya memakai sandal atau celana pendek itu dapat ditegur sama satpam. Seperti yang kita ketahui sejak menjadi mahasiswa baru sampai kemarin, peraturan terkait pakaian rapi wajib bersepatu itu sebelum adanya satpam itu belum terealisasikan dengan bagus sih,” pungkasnya. (ayu/crn/lta)
Pingback: SATPAM DI DALAM GEDUNG PERKULIAHAN FISIP UB SEBAGAI BENTUK LEGITIMASI KEKUASAAN | Rayon Pancasila