Oleh: Gadis Maulina*
Langit Menghantarkan salam selamat datang
Matahari, Bulan, Bintang bersatu dalam haru
Langkah kaki baru menelusuri batuan tajam
Angin menyambut tanda bersenandung
Aku menapak, aku tak tahu arah, kemanakan gerangan?
Satu harapan terpaku pada kertas putih
Berharap arah benar ‘kan datang
Seluruh pandangan ku lemparkan pada setiap sudut
Aku terdiam dalam renungan senja di langit baru
Pada akhirnya sampailah aku di jalan takdir
Hingar bingar tak pernah ku temukan
Aku terdiam dalam hitam, sampai akhirnya ku terjatuh
Sakit, sungguh sakit, bagai sayatan tajam
Riuh suasana ‘tak ku dapatkan di tanah ini
Inilah langit baru, gelap namun harus dilalui
Perlahan aku bangkit menuju cahaya terang
Demi matahari, bulan, dan bintang yang telah menyambutku
Hidup baru dipenuhi batu tajam
Hancurkan saja dengan kapak baja
Agar cahaya terang ‘tak terhalang dan bahagia ‘kan datang
Keraguan sirna mengiringi sang surya terbit
Bangkit, namun jatuh dan jatuh, namun bangkit
Berani! Tanda gema hatiku berkata
Tak ada kata duduk, selain berdiri ku
Berdiri, kemudian berlari mengejar alam
Putaran roda terasa begitu cepat
Aku berada pada cahaya terang yang dahulu hanya angan dan doa
Terimakasih Tuhan, atas langit baru yang kau perkenalkan
Senja kini terasa riuh tanpa hening
Menyongsong gelap malam berhiaskan harapan.
*)Tentang Penulis: Penulis merupakan mahasiswi Keteknikan Pertanian Fakultas Teknik Pertanian Universitas Brawijaya.