Oleh: Dinda M. Noor*
Si pemilik nama
Terkungkung pada masa
Digiling dusta pada tengkuk
Jahit-jahit berdarah merajut bibir
Menahan kata menahan fakta
Terkuras hingga mampus
Di bawah seringai serigala jantan
Tangan terkungkung kaki dipasung
Dipijak dibumiratakan
Ia tetap berdiri
Berlari di atas uang berduri
Menahan napas dalam cekik
Menenteng sisa perjuangan
Lantang ia menjerit
Takut itu ilusi!
Asa itu ada!
Diam itu bangsat!
Dan aku bukan bangsat!
Bakar ia jadi abu, hingga angin membawanya
Buang raganya ke laut, hingga air menenggelamkan
Tapi satu yang pasti
Jeritannya takkan berhenti, jiwanya takkan mati
Tentang Penulis:
Penulis merupakan Mahasiswi Hubungan Internasional angkatan 2015 FISIP Universitas Brawijaya. Saat ini penulis aktif berproses di LPM Perspektif.