Malang, PERSPEKTIF – Pembangunan Kampus Dieng hingga kini masih belum selesai. Proyek yang ditujukan untuk menambah kapasitas studi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Selain itu, proyek ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di kampus utama UB, dan menggantikan fasilitas olahraga yang ada di kampus utama.
Rektor Universitas Brawijaya Prof. Mohammad Bisri menyatakan bahwa Kampus Dieng akan digunakan untuk pengembangan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) ditambah dengan rumah sakit hewan pendidikan yang sekarang sudah berdiri, dan sekarang sedang masa penyelesaian gedung kuliah bersama. Di kampus dieng juga sedang dibangun rusunawa dan ditargetkan selesai pada Bulan November.
Arinda Fauzia, salah satu mahasiwa FKH angkatan 2015, menyatakan bahwa proses perkuliahan di FKH yang dilakukan di Kampus Dieng masih sebatas kegiatan praktikum. Dia menyebutkan bahwa fasilitas praktikum sudah cukup tapi masih belum maksimal.
“Masih ada preparat-preparat untuk kebutuhan praktikum yang masih kurang seperti preparat untuk mata kuliah anatomi seperti jantung, lambung masih ada satu sehingga mahasiswa mesti berganti-gantian saat melakukan praktikum,” tuturnya kepada Perspektif.
Bisri mengakui bahwa fasilitas memang belum sepenuhnya lengkap karena pembangunan Kampus Dieng belum selesai. Sebab, lanjut Bisri, pembangunan Kampus Dieng bergantung ada atau tidaknya anggaran yang dimiliki UB. “Pembangunan Kampus Dieng hingga sekarang sudah menghabiskan dana sebesar 70 milliar rupiah yang dipakai dari Usaha UB, hasil riset, SPP/UKT yang dijadikan satu dan dibagi-bagi,” ujar Bisri.
Meski demikian, tambahnya, tidak semua pembangunan yang dilakukan di Kampus Dieng menggunakan anggaran UB. Ada beberapa yang merupakan hibah dari luar kampus. “Ada juga fasilitas yang merupakan hibah seperti lapangan sepak bola yang merupakan hibah dari salah satu BUMN Indonesia yaitu PT Pupuk Kaltim,” imbuh pria asli Malang ini. (edf/adp/rip)