Lompat ke konten

Risalah Tiap Bertemu

Oleh: Gratio Ignatius*

Koridor sepi, dalam gelisah kau tiba-tiba muncul
Melihatku, senyummu lalu merekah
Itu adalah salah satu hal yang paling kudamba
Tak perlu lama, dirimu kemudian berada di sisi
Jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya
Tapi ia kembali tenang selaras dengan bincang kita

Bukan dirimu jika tak datang dengan banyak keluh
Kupingku dengan senang hati menerimanya
Sebab, setiap kata-katamu, bagiku selalu punya makna

Kau cerita, semalam berbincang dengan orang lain
tentang keluhmu itu
Tak lagi kaget, yahh…
Aku diam-diam menyimpan cemburu
Dalam-dalam aku menyimpan harap
“Bisakah aku menyimpan sendiri semua tuturmu
yang membuatku merasa dibutuhkan?”

Tawa adalah hal wajib di antara kita
Aku telah mengucap kaul
untuk membuatnya selalu terbit dari bibirmu
Matamu menyipit, pipimu terangkat, jejer gigimu terlihat
dan tanganmu memegang pundakku
Kau tahu?
Aku merasa penuh saat itu

Namun
Aku masih saja menerka-nerka
Apa yang ada di hati dan pikiranmu?
Apakah sama?

Semakin lama, semakin dekat,
Aku melihatmu, mendengarmu, memahamimu,
mengetahuimu, dan bersamamu
Rasa ini, kian sungkan kuutarakan
Bahkan, hanya sekedar menunjukkannya lebih jelas
Aku masih tak berdaya

(Visited 112 times, 1 visits today)
*) Penulis adalah mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Brawijaya angkatan 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?