Lompat ke konten

Earth Hour Malang Adakan Switch Off

Gelap – Seorang pengunjung Switch Off bermain dengan sepedanya dalam acara yang diselenggarakan oleh Earth Hour Malang (24/3),(PERSPEKTIF/Rani).

Malang, PERSPEKTIF – Earth Hour merupakan gerakan atau kampanye global, berupa mematikan listrik selama satu jam di beberapa kota seluruh dunia, termasuk 33 kota di Indonesia. Sabtu (24/3), komunitas Earth Hour Malang (EHM) mengadakan switch off dipusatkan di  Pendopo Agung Malang.

Adapun beberapa titik lampu yang juga dimatikan, yakni Tugu Balai Kota Malang, Monumen Adipura, Tugu Melati di Jalan Ijen, Jembatan Kampung Warna Warni, beberapa rumah makan, pusat perbelanjaan dan hotel.

“Tujuannya mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan dunia yang berkelanjutan. Hal itu dapat dimulai dari sekedar mematikan lampu dan alat elektronik. Semoga semakin banyak orang yang sadar terhadap perubahan iklim yang sudah terjadi saat ini dan semakin peduli sama lingkungan” ujar Wanda Adi Pratama sebagai Ketua Pelaksana switch off.

Tahun ini EHM mengusung tema “Inovasi di Bidang Lingkungan dan Pengelolaan Sampah”. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh informasi dari Bank Sampah Malang (BSM) bahwa jumlah sampah yang diproduksi setiap hari semakin bertambah. Oleh karena itu, pada aksi switch off tahun ini EHM membuka beberapa stand dan pameran. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada para pengunjung bahwa ternyata di Malang sendiri banyak pihak yang memiliki inovasi di bidang pengelolaan sampah.

Mengenai pemilihan tempat acara, Wanda mengungkapkan bahwa Pendopo Agung Malang menjadi tempat yang ideal untuk pelaksanaan acara. “Untuk pengambilan tempat ini, itu karena yang pertama tempat ini  memiliki indoor dan outdoor venue dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya outdoor venue. Nah, pengalaman dari tahun lalu yang sering sekali hujan maka dari itu kami memilih pendopo,” terang Wanda.

Akan tetapi, menurut Mustafa Kamal salah satu pengunjung, menilai pemilihan tempat acara kurang luas. “Kalau bisa di tempat yang lebih luas, lebih fokus orang-orang bisa kumpul seperti di alun-alun sebelah itu (depan Kantor Pos) kan dekat. Juga ini sebenernya saya berharap pemadamannya bakal semua daerah,” Mustafa, mahasiswa Universitas Muhammadiyah  Malang.

Ia juga berharap untuk ke depannya publikasi acara lebih luas lagi dan acaranya lebih meriah.

 Harapan juga datang dari Wanda “Harapan ke depannya, semoga pengunjung lebih ramai. Pemerintahan juga ikut serta mendukung dengan menurunkan surat anjuran pemadaman atau mematikan, atau himbauan di rumah masing-masing,” tutup Wanda. (ran/cov/wur)

(Visited 132 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?