Oleh : Kumba P. Dewa
Kelam menutup tiba-tiba
Di saat mata terbuka dengan binarnya
Layaknya penghuni nirwana penuh sahaya
Nirwana penuh sahaya
Bertabrakanlah dua dunia berbeda
Anggun bukanlah makna, ayu bukanlah cita
Isi hanyalah kekakuan fana
Budak-budak tanpa kebatinan
Terkekang nirwana penuh sahaya ….
Berusaha berjuang di belantara kekuatan yang kukuh
Ketakutan tak pernah ada ….
Para sahaya tak tentu pulang
Menyuapi setiap mata yang telah terbawa ….
Mengisi setiap hati yang ikut berduka
Nirwana penuh sahaya
Seakan hanya metafora yang tersembunyi
Di antara kebatinan menanti
Tentang Penulis : Penulis merupakan mahasiswa Psikologi angkatan 2014. Saat ini sedang aktif berproses di LPM Perspektif sebagai Pimpinan Divisi Sastra.
(Visited 98 times, 1 visits today)