Lompat ke konten

Kelas Internasional Bertambah, Mahasiswa Tunggu Kabar Double Degree

Sumber: Instagram @fisip_ub

Malang, PERSPEKTIF – Program studi (prodi) Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Brawijaya (UB) baru saja membuka program International Undergraduate Program (IUP) untuk tahun pembelajaran 2024/2025. Prodi Ilmu Politik menjadi prodi ketiga, menyusul Prodi Ilmu Komunikasi dan Hubungan Internasional yang lebih dahulu membuka program serupa. Namun demikian, mahasiswa yang telah tergabung merasa kecewa dengan regulasi dan tujuan program yang dijuluki kelas internasional ini.

Erick (bukan nama sebenarnya), mahasiswa Prodi Hubungan Internasional menyatakan bahwa tawaran menempuh pendidikan double degree membuatnya bergabung dengan kelas internasional. Akan tetapi, Tuta, mahasiswa IUP Prodi Ilmu Komunikasi mengungkap belum adanya informasi maupun sosialisasi diadakannya program double degree tersebut.

“Ternyata belum ada kabar sampai sekarang double degree bakalan ada atau nggak. Itu yang bikin teman-teman aku sekelas agak kecewa. Apalagi kita udah, sorry ya, bayar (UKT, red) lebih gitu, biayanya lebih daripada yang lain-lain,” terang Tuta, Rabu (12/06).

Yuyun Agus Riani selaku Koordinator IUP Prodi Ilmu Komunikasi menjelaskan bahwa program kelas internasional ini hadir sebagai perwujudan visi UB dalam mencapai standar World Class University (WCU). Yuyun juga membenarkan bahwa program ini menawarkan student exchange yang dapat dilakukan dengan universitas luar negeri. Akan tetapi, program ini tidak dibiayai oleh beasiswa maupun fakultas. 

“Salah satu hal yang mesti di provide oleh student adalah ya pergi ke luar negeri untuk academic activities yang itu dibiayai sendiri oleh self fund, lah istilahnya. Dibiayai sendiri oleh keluarganya,” tutur Yuyun, Jumat (07/06).

Hal serupa juga diterapkan pada program double degree, yang baru saja melakukan kerja sama dengan universitas Queensland, Australia. Selain dari Universitas Partner, Yuyun menjelaskan bahwa mahasiswa dapat memilih sendiri kampus yang ingin mereka tuju, tetapi tetap dengan biaya mandiri.

“Nah, double degree itu mahasiswa bisa ambil kuliah di university partner, yang barusan kerja sama sama kita ada Australia dan Malaysia, dan itu biasanya satu semester. Semuanya tidak ada scholarship dari kita, sehingga mahasiswa yang mesti provide for study fund,” ucap Yuyun menambahkan.

Sementara ketika ditanya mengenai proses rekrutmennya, Yuyun secara gamblang menjelaskan mengenai adanya sesi interview untuk mengetahui tingkatan English proficiency sekaligus critical thinking yang dimiliki oleh pendaftar program IUP. Kompetensi ini yang kemudian akan digunakan sebagai bekal mahasiswa melakukan  student exchange dan double degree.

(nat/red/nt)

(Visited 94 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?