Perempuan
Wahai perempuan cantik
Yang ketika itu,
Sangat kurindukan semerbak aroma tubuhmu yang bercampur keringat
Untuk segera hadir dan kusambut di depan pintu
Perempuan
Oh, perempuan cantik
Masih ingatkah engkau
Ketika hujan petir datang
Namun kau tak kunjung pulang
Ku panjatkan doa kepada Tuhan
Agar kau dilimpahkan selamat
Perempuan
Dirimu, perempuan cantik
Yang tetap cantik, dan selalu menawan
Walau garis keriput dimatamu
Juga rambut putih di kepalamu
Telah muncul dan bertambah
Sejalan dengan senjanya usiamu
Perempuan
Ya, perempuan cantik
Saat pukulanmu yang ringan padaku, hanya menjadi pembuka pelukan hangatmu
Yang menjadi lebih hangat
Ketika kau mengantarkan kepergianku
Tuk menjemput kesempatan mendapatkan piala pengharapan
Perempuan
Kaulah perempuan cantik
Tutur kata lembutmu
Cerita kehidupanmu
Adalah nyanyian yang paling kugemari
Dan kunanti
Perempuan
Dikau perempuan cantik
Sumber dari kenangan, harapan, dan kebahagiaan
Kan kupersembahkan senyum, air mata, dan doa
Hanya kepadamu
Kartini keluargaku
Tentang Penulis:
Faizal Ad Daraquthny
Penulis adalah Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini ia aktif sebagai Pimpinan Divisi Sastra LPM Perspektif.