Malang, PERSPEKTIF – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menetapkan PKKMABA sebagai salah satu agenda wajib guna memenuhi persyaratan beasiswa, layanan kemahasiswaan hingga skripsi. Dikarenakan pandemi COVID-19, PKKMABA FISIP tahun ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada Senin (21/9).
Akhmad Muwafik Saleh, selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP UB memberikan penjelasan mengenai pentingnya pelaksanaan PKKMABA.
“Bukan sekedar memenuhi persyaratan mahasiswa FISIP, namun juga mendidik cara berpikir yang lebih maju,” ujarnya.
Salsabil Raihanah selaku Ketua Pelaksana PKKMABA FISIP 2020 menyampaikan bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan terkait standar kelulusan.
“Untuk indikator penilaian dari panitia sendiri paling utama adalah presensi dan tugas yang terselesaikan, dan juga ada penilaian lain yang belum bisa kami publikasikan karena masih perlu pertimbangan dan persetujuan dari kemahasiswaan,” ujarnya.
Meskipun harus dilaksanakan secara daring hingga satu semester perkuliahan, Aditnya Wiramdhani Harbowo, maba Ilmu Psikologi 2020, mengapresiasi jalannya PKKMABA FISIP tahun ini.
“Walaupun euforianya berbeda jika pengenalan secara langsung, tapi informasi yang disampaikan sangat detail dan jelas. Dari gladi hingga hari-h, acara tetap kondusif,” ungkapnya.
Namun begitu, beberapa keluhan juga dirasakan oleh para maba, salah satunya Cindy Putri Antika yang mengatakan bahwa kegiatan PKKMABA tahun ini kurang memberikan kesan.
“Selain perjuangan saya untuk masuk ke Universitas belum serasa terbayarkan dengan adanya sistem daring, dengan kata lain feel dari PKKMABA menjadi kurang terasa,” ungkap maba Ilmu Politik 2020 tersebut.
Menanggapi komentar tersebut, Ketua Pelaksana PKKMABA FISIP mengaku telah mengupayakan yang terbaik.
“Kami juga berupaya yang terbaik dalam PKKMABA ini,” ungkap mahasiswi Psikologi 2018 tersebut. (sap/ais)