Malang, PERSPEKTIF – Penyelenggaraan Rangkaian Acara Jelajah Almamater (RAJA) Brawijaya secara daring mempengaruhi beban kerja panitia pelaksana Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PKKMB), khususnya bagi divisi yang banyak berkerja di lapangan.
Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2020, Daffa Anzunatama, menyatakan bahwa persiapan pelaksanaan sudah dilakukan sebelum keputusan PKKMB dilakukan full daring.
“Karena kita melaksanakan ospek (PKKMB, red.) daring, bisa dibilang kita tidak butuh banyak massa di dalam lapangan. Untuk divisi di lapangan ini, sebagian menjadi operator dan sebagian dinonaktifkan,” ujarnya.
Peralihan dan peleburan divisi ini turut mempengaruhi kinerja panitia, terutama pada ekpektasi kerja di awal dan tugas yang saat ini menjadi tanggung jawabnya. “Misalnya mereka mendaftar jadi koodinator lapangan dengan tugas mengatur di lapangan saat hari H, tapi karena Covid-19 ini datang, ada kebijakan dari panitia untuk peleburan itu,” tambahnya saat diwawancara daring (16/9).
Daffa menjelaskan bahwa sebagian sumber daya manusia dari divisi yang bekerja di lapangan ditarik untuk membantu divisi-divisi yang memang membutuhkan sumber daya manusia seperti kerja produksi video yang tahun ini membutuhkan massa yang lebih banyak.
Koordinator Kesehatan, Lusita Hapsari Salsabilla, sebagai divisi yang lebih banyak bekerja di lapangan mengungkapkan bahwa tugasnya sebagai koordinator kesehatan tidak berubah secara signifikan, hanya ditambah membantu teman-teman divisinya yang dialihkan menjadi tim operator.
“Tetap sebagai Koordinator Kesehatan, tapi juga membantu yang dialihkan. Kendalanya adalah teman- teman divisi kesehatan yang dialihkan harus belajar mengoperasikan aplikasi yang digunakan nantinya,”jelasnya. (rf/dhs/rns)