Malang, PERSPEKTIF— Dalam menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Hal tersebut dilakukan guna membenahi dan memaksimalkan fungsi dari sarana dan prasarana yang ada.
Dwi Septina, Menteri Advokesma Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2018 mengatakan bahwa ada beberapa sarana dan prasarana di FISIP yang sering bermasalah. Salah satunya ia menyebutkan, kondisi gazebo seperti lampu gazebo yang sering mati dan colokan listrik yang rusak hingga tidak bisa digunakan lagi.
Selain itu, kondisi wifi dan tidak adanya sabun di kamar mandi juga sering dipermasalahkan oleh mahasiswa. “Bahkan sampai ada mahasiswa yang ngeluh, buat apa ada tempat sabun di kamar mandi kalau sabunnya aja gak ada, gitu,” terangnya. Dwi juga mengungkapkan, BEM banyak menerima laporan terkait kehilangan di area parkiran FISIP, baik kehilangan helm maupun motor.
Dwi menambahkan bahwa BEM sudah berusaha menghubungi pihak dekanat terkait permasalahan ini. “Kami kan hampir tiga bulan sekali hearing. Jadi kami konfirmasi bisa sampai dua atau satu minggu sekali. Kita kasih tau ke dekanat masalah mahasiswa terkait sarana prasarana,” tambah Dwi.
Anang Sudjoko, selaku Wakil Dekan II FISIP menjelaskan bahwa FISIP telah mulai melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang bersifat minor. Terkait permasalahan parkir, Anang mengakui bahwa pihak dekanat memang sedikit kerepotan. Hal tersebut dikarenakan parkir masuk tanggung jawab dari kantor pusat.
Sementara itu, jumlah penjaga parkir di FISIP juga mengalami pengurangan. Pengurangan tukang parkir sendiri adalah wewenang dari kantor pusat, sehingga fakultas tidak bisa menambah jumlah tukang parkir untuk meningkatkan keamanan di wilayah parkiran FISIP. “Jadi sekarang agak intensif, agak ngoyo untuk menjaga parkir sepeda motor.”
Lebih lanjut, ia mengatakan FISIP telah melakukan perbaikan mengenai pergantian kursi-kursi yang sudah rusak dan selalu mengecek kondisi LCD. “Kita mulai cek kalau ada kursi rusak langsung diambil, hari itu juga diganti. Itu untuk kursi-kursi, untuk LCD selama liburan kita cek satu persatu, insyaAllah sudah memadai,” ujarnya.
Anang juga berpesan pada mahasiswa untuk ikut menjaga sarana dan prasarana yang ada di FISIP. Ia mengharapkan mahasiswa bisa bertanggung jawab dalam menggunakan sarana dan prasarana. “Mahasiswa itu harusnya tanggung jawab dengan sarana dan prasarana yang ada. Bayangkan kursi yang rusak tiap harinya itu berapa? Anak-anak itu duduknya bagaimana kok bisa sampai begitu,” tutupnya. (srt/ysa/wnd)