Lompat ke konten

Brawijaya Fashion Week 2018 Usung Tema 90-an

Model – Penampilan fashion show para model FronTrow di BFW 2018 yang berlangsung di Taman Krida Budaya, Kamis (10/5) (PERSPEKTIF. Suci)

Malang, PERSPEKTIF – Brawijaya Fashion Week (BFW) kembali digelar untuk yang kelima kalinya oleh EO Mixth, salah satu Lembaga Semi Otonom (LSO) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Acara yang diselenggarakan di Taman Krida Budaya ini berlangsung pada tanggal 10-11 Mei 2018 mengusung tema 90’s streetwear.

BFW 2018 menghadirkan Sivia Azizah dan Abel Cantika sebagai bintang tamu. Acara tersebut menampilkan beragam mode pakaian bertema 90-an dari perancang kenamaan. Selain itu, terdapat bazar kuliner, bazar fashion, penampilan dari berbagai band, serta talkshow dengan bintang tamu.

“Tema yang diangkat tahun ini kami ambil tema 90’s streetwear. Menurut amatan kami 90’s streetwear sekarang itu lagi populer banget di kalangan anak muda. Terus banyak deh tripshop-tripshop yang jual dan laku keras bahkan dalam hitungan menit pun langsung habis. Jadi itu salah satu alasan kami ambil tema 90’s street fashion,” jelas Tania Annisa, Ketua Pelaksana BFW 2018.

Lebih lanjut Tania mengungkapkan pemilihan bintang tamu menyesuaikan dengan tema yang diangkat pada BWF tahun ini. “Pertama milih Sivia Azizah, Sivia pas banget sama tema yang kami angkat. Sivia itu streetwear gitu kan. Kalau Abel Cantika itu youtuber yang lagi naik daun. Jadi itu alasan kami mengudang mereka ke sini, ungkap Tania.

Terkait dengan pemilihan bintang tamu BFW tahun ini, Renanda Dwina Chandrika, salah satu pengunjung merasa bintang tamu yang dihadirkan kurang dikenal. “Bintang tamunya sih kayaknya yang tahun ini kurang gereget. Sekarang bintang tamunya Sivia ya. Menurutku dia masih baru banget dan pengikutnya kayak kurang kelihatan gitu,” terangnya.

Sedangkan Afifah Nabilah Fakrah, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang juga berkunjung ke BFW menyoroti tema yang diangkat. “Bagus sih, cuma  tidak terlalu kelihatan sih 90-an nya. Dari orang-orangnya itu kurang banyak yang pakai baju 90-an. Dari segi dekorasinya juga kurang,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Renanda mengungkapkan pelaksanaan BFW tahun ini dinilai lebih matang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Photobooth semakin banyak, pemilihan stan yang juga beragam, serta penataan panggung lebih rapi.

Perbedaan signifikan diungkapkan oleh Tania yaitu adanya segmen laki-laki dalam rangkaian acaranya. “Perbedaan dari tahun sebelumnya, tahun ini kami mengangkat yang cowoknya juga. Kalau tahun lalu belum ada, belum kelihatan banget buat segmen cowoknya. Sekarang ada kayak barber class dan denim class itu buat segmen cowoknya,” terangnya. (sci/alf/ptr)

(Visited 584 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?