Malang, PERSPEKTIF– Pemberlakuan jalan satu arah dari gerbang Veteran menuju sepanjang Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) hingga Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) tidak efektif. Masih banyak warga UB yang melanggar aturan melawan arah di jalan tersebut.
Sanie Tri Phanie Loe Sobeukum salah satunya, mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2015 mengaku sering melanggar. “Sering, karena sepi dan aku pulangnya udah malam dan lebih cepat, nggak ada yang jaga juga,” terang Sanie.
Ditemui terpisah, Muhammad Yufirly Reiza Fadilah, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 juga mengatakan pernah menerobos jalan satu arah. “Pernah, karena lebih cepat aja dari FISIP menuju Veteran lewat situ dari pada harus muter. Saya tau ada palang larangannya,” ungkap Yufirly.
Menanggapi banyaknya pelanggar, Sambhodo Rahman, Kepala Satpam UB mengungkapkan belum ada sanksi. “Memang tindakan secara sanksi belum ada. Karena pelanggar-pelanggar itu kebanyakan dari mahasiswa sendiri atau warga UB sendiri. Jadi, cuma kita (kami) peringatkan,” jelas Sambhodo.
Sambhodo juga menambahkan bahwa sebelumnya di depan FPIK terdapat pos satpam. Tetapi sudah lama tidak ditempatkan personil, karena minimnya personil satpam.
“Nanti akan saya tempatkan personil di situ. Tujuannya untuk menghalau kendaraan-kendaraan yang mengarah ke selatan. Jadi kita arahkan ke timur melalui Mako ini kalau mau ke selatan,” tambah Sambhodo.
Lebih lanjut lagi, ia mengungkapkan bahwa rekayasa lalu lintas di dalam UB dilakukan untuk mengurangi kemacetan dalam kampus. Pemberlakuan jalur satu arah sudah berlaku selama satu tahun. Ke depannya akan dilakukan evaluasi perlunya jalur satu arah atau dua arah. (mch/els/wur)