Lompat ke konten

Simpang siur Pembangunan Ruang Merokok FISIP UB

PETUNJUK – Terdapat penunjuk arah menuju ruang merokok di kantin FISIP UB. (PERSPEKTIF, Izza)

Malang, PERSPEKTIF – Rencana pembangunan ruang merokok di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) masih simpang-siur. Hal ini di karenakan masih belum adanya konsep yang jelas untuk pembangunan ruang merokok.

Menurut Wakil Dekan (WD) II Anang Sujoko konsep pembanguanan belum jelas karena harus mengkaji fasilitas lain yang ada di FISIP seperti keberadaan tempat parkir dan pembanguan gedung C. Anang juga menjelaskan bagaimana rencana ruang merokok nantinya.

“kalau yang namanya ruang merokok itu bukan seperti ruang merokok yang ada di bandara tetapi hanya tempat terbuka biasa, jadi tidak di desain khusus di dalam gedung tetapi di tempatkan di dekat gedung,” jelasnya.

Anang menambahkan bahwa pembangunan ruang merokok ini sebagai jalan tengah bagi para perokok “kita membangun ruang merokok dengan mempertimbangkan kesehatan perokok pasif, jadi kita memberikan fasilitas untuk perokok bahwa di dalam gedung itu tidak etis untuk dijadikan tempat merokok, ini sebenarnya juga berimplikasi pada UB menuju green campus,” imbuh dosen Ilmu Komunikasi itu.

Berbeda dengan WD II, Sutan Rachman W.H.S, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan dan Pejabat Pengadaan FISIP mengaku pembanguan ruang merokok akan bertentangan dengan kampanye hidup sehat anti merokok.

“Terus terang dari perencaan sendiri belum ada rencana untuk pembangunan ruang merokok karena konsep kita memang kampus tidak ada aktivitas untuk merokok. Kalau kita membangun kan berarti kita menyuruh orang untuk merokok,” ucapnya.

Saat ditanya mengenai penunjuk arah menuju ruang merokok yang ada di kantin FISIP menurut Sutan Rachman itu adalah kebijakan dari Wakil Dekan II yang lama

“Gazebo belakang yang di depan panggung apresiasi itu pada zaman WD 2 yang dulu rencananya digunakan untuk ruang merokok. Jadi mahasiswa yang merokok ya disitu bukan di gedung, kebijakannya belum ada revisi tapi yang jelas di dalam gedung di larang merokok,” jelas Anang.

Menurut Zu Mahardika Anjasputra, pembanguan ruang merokok akan menjamin kesehatan perokok pasif “menurut saya bagus, karena kita sebagai para perokok itu kadang tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan saya lihat di FISIP ini banyak perokok pasif jadi akan sangat membantu sekali” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 itu. (zza/zil)

(Visited 230 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?