Lompat ke konten

UB Terima 11.131 Mahasiswa Baru, WR III: Masih ada yang Tidak Melakukan Daftar Ulang

Malang, Perspektif Pada penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) tahun ini, dari 20.000 pendaftar, UB menerima 11.131 mahasiswa baru. Namun menurut penuturan Arief Prayitno, Wakil Rektor (WR) III, masih ada mahasiswa baru yang tidak melakukan daftar ulang.

“Di setiap jalur penerimaan mahasiswa baru  kita mempunyai target, misalkan setiap jalur 4.000 yang diterima itu sudah ditambah 10% untuk menghindari yang tidak daftar ulang,” tambah Arief.

Arief mengungkapkan bahwasannya permasalahan tersebut disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu uang kuliah tunggal (UKT) yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga calon maba atau sudah diterima di univeristas maupun kedinasan lain.

Dengan jumlah  3.083 maba yang masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), 4.176 maba jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan sisanya melalui jalur seleksi Mandiri.

Dari jumlah tersebut, tidak sedikit dari maba yang dinyatakan diterima di UB, akan  tetapi tidak melakukan daftar ulang atau sudah melakukan daftar ulang namun tidak meneruskan kuliahnya dengan berbagai alasan.

“Saya daftar ulang, karena pengumuman Sekolah Tinggi Teknik Pertanahan (STTP) belum keluar. Ketika sudah pengumuman, saya lebih memilih STTP dibandingkan UB,” ungkap Elang Laksana Krisna calon mahasiswa UB Fakultas Peternakan.

Dalam hal ini, Elang tidak memberikan konfirmasi kepada pihak UB terkait dengan kelanjutan studinya di UB. Berbeda dengan Febby Fridyas Kurniawan yang tidak melakukan daftar ulang dikarenakan permasalahan keluarga.

“Saya tidak jadi kuliah di UB karena terkendala permasalahan keluarga di rumah,” jelas Febby yang diterima di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) jurusan Ilmu Administrasi Publik.

Kuota bidikmisi bukan menjadi suatu permasalahan, karena jika kuota tidak terpenuhi maka akan dialihkan ke bidikmisi yang offline.

“Tahun ini kita dapat kuota bidikmisi sekitar 1268 mahasiswa. Namun berbeda dengan bidikmisi jalur mandiri, kita harus cancel dulu soalnya ada instruksi dari pusat,” ungkap Arief Prayitno. (ttm/cup/lta)

(Visited 224 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?