Malang, PERSPEKTIF ━ Selasa (25/10) lalu, akun Instagram resmi @fisip_ub mengunggah pengumuman pengangkatan Abdul Hakim sebagai Pelaksana Harian (Plh) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Abdul diangkat setelah jabatan Dekan FISIP kosong karena Almarhum Sholih Mu’adi, Dekan FISIP periode 2020-2024 meninggal dunia (3/10). Sivitas akademika FISIP UB turut memberikan tanggapannya ihwal pengangkatan Plh dekan ini.
Arif Budi Prasetya, salah seorang dosen Jurusan Ilmu Komunikasi berkata idealnya Plh Dekan meneruskan apa yang sudah dibangun oleh Dekan FISIP sebelumnya. Tapi perlu dilakukan perbaikan terhadap rancangan kebijakan sebagai bentuk penyesuaian dengan kondisi terkini.
“Sebab kondisi di lapangan itu berubah-ubah, makanya harus ada penyesuaian tanpa mengganti secara signifikan. Sebagai bentuk penghormatan juga pada almarhum (Sholih Mu’adi, dekan sebelumnya, red), program yang sudah beliau canangkan, sampai saat ini masih dijalankan,” jelas Arif.
Ia berharap rancangan kebijakan FISIP UB dapat menyentuh setiap aspek sivitas akademika, baik dari kalangan dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurutnya, hal tersebut penting dalam menghadapi ketidakpuasan masyarakat.
“Tidak ada yang 100 persen bisa memuaskan semua orang, pasti ada satu, dua, tiga orang (yang tidak terpenuhi kepuasannya, red). Dalam hal ini, apa yang paling dibutuhkan terlebih dahulu, apa yang paling mendesak, itu yang dikerjakan,” jelas Arif (11/11).
Seorang mahasiswa berinisial F dari Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2021 berpendapat bahwa hal terpenting adalah tercapainya indikator keberhasilan dari rancangan kebijakan dekan sebelumnya, Sholih Mu’adi.
“Tidak ada salahnya kalau pihak dekanat (struktur organisasi pembantu dekan, red) yang sekarang melakukan kolaborasi kebijakan dari pihak Almarhum Pak Sholih Mu’adi dan kebijakan dari Plh baru,” jelas F (11/11) terkait langkah memenuhi indikator keberhasilan tersebut.
Ia juga menyampaikan harapannya terkait arah kebijakan FISIP UB di masa depan. Ia berharap pengisi kedudukan Plh dekan mampu menyelesaikan semua keluh kesah masyarakat FISIP diantaranya terkait fasilitas dan dana pagu.
“Parkiran (sempit, red), kebocoran gazebo belakang, dan ruang kelas yang perlu diperbanyak. Terkait dana pagu lebih transparan lagi. Mungkin bisa diteruskan ke masyarakat FISIP biar kita tidak bertanya-tanya atas dana yang kita bayarkan,” tuturnya.
Andryan Wardhanu, mahasiswa Jurusan Psikologi angkatan 2021 berpendapat perbaikan kebijakan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di kebijakan dekan sebelumnya diperlukan untuk menyesuaikan dengan keadaan FISIP saat ini.
“Saya juga berharap Plh dekan terpilih mampu secara nyata berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah di FISIP UB dan membawanya menjadi lebih maju,” ujar Andryan (10/11). (fkm/yha/uaep)