Malang, PERSPEKTIF– Universitas Brawijaya Student for Justice in Palestine (UBSJP) menggelar aksi solidaritas dengan long march dan penggalangan dana untuk masyarakat Palestina pada Jumat (31/5) di lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Aksi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akar rumput akan peristiwa yang terjadi di Palestina.
Koordinator UBSJP, Ahmad Zidna Hilmy, menyatakan bahwa tujuan dari aksi ini untuk meningkatkan kesadaran grassroot tentang situasi yang dialami oleh rakyat Palestina.
“Gerakan kami adalah gerakan yang menyadarkan ke grassroot. Kita pro terhadap kebijakan Kementerian Luar Negeri, kita selalu mengapresiasi bagaimana langkah konkrit yang diambil Menteri Luar Negeri. Tapi kedepannya, kita ingin masyarakat Indonesia semakin tersadarkan, kita ingin menyentuh ke bawah,” ujarnya (31/5).
Aksi ini diawali dengan melakukan long march yang dimulai dari Fakultas Teknologi Pangan (FTP) menuju ke arah jalan Veteran dan berakhir di Bundaran Universitas Brawijaya. Sepanjang perjalanan, massa aksi meneriakkan yel-yel dan membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan perdamaian dan keadilan untuk Palestina.
Penggalangan dana untuk masyarakat Palestina menjadi bagian dari aksi ini, dengan menggandeng UB Solidarity yang merupakan sebuah aksi sosial di bawah naungan Rektorat Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Setyo Widagdo.
“Kita bekerja sama langsung dengan UB Solidarity yang diketuai Dosen, kita sudah yakin dan itu kita punya akses langsung ke Kementerian Luar Negeri, dan itu akan tersalurkan langsung ke Gaza.” jelasnya (31/5).
Meski begitu, Hilmy berharap Universitas Brawijaya dapat menggalang dana lebih besar lagi untuk disumbangkan ke Palestina.
“Sebelumnya telah terkumpul 600jt. tapi, untuk standar UB 600jt ini masih sangat kurang ya. Jadi, harapannya kita dapat mengumpulkan dana sebesar-besarnya karena dari UB Solidarity ini punya akses hingga ke Gaza langsung.” tuturnya. (31/5)
Hilmy menyatakan UBSJP memiliki kepedulian terhadap isu kemanusiaan, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan lembaga lain. UBSJP siap berkolaborasi untuk isu-isu kemanusiaan lainnya. “Kami berharap teman-teman mahasiswa yang lain ikut menyuarakan isu kemanusiaan yang ada di belahan dunia yang lain dan UBSJP tentu akan terbuka untuk berkolaborasi jika isinya sama, yaitu isu kemanusiaan.” tutupnya. (nka/yn)