Lompat ke konten

Mengapa Kita Membutuhkan Sastra?

Ilustrasi oleh F. Aqilla
Oleh: Hairud Tijani*

Ada yang tahu sastra? Banyak kalangan anak muda sekarang memahami sastra sebagai suatu tulisan yang diidentikkan dengan puisi atau cerpen, namun hal nya kata sastra  berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata cas dan tambahan -tra. Kata cas artinya ‘mengajar’, sedangkan akhiran -tra artinya ‘alat’. Jadi, castra artinya ‘alat untuk mengajar’ (Soedjarwo). Jadi, dapat dikatakan sastra merupakan suatu karya yang terbentuk diangkat dari realitas masyarakat yang pernah terjadi dan disajikan kembali dalam bentuk tulisan. Hal ini memberikan bukti bahwa suatu karya sastra tidak lahir dari kekosongan semata, melainkan berangkat dari refleksi kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya media komunikasi dan interaksi sosial yang disebut media sosial, tidak bisa dipungkiri  jika saat ini media menjadi sebuah ruang bagi setiap orang untuk berekspresi dan menyampaikan aspirasi. Dalam ranah sastra sendiri, hal tersebut dapat dijadikan sebagai alat pembentukan ideologi di tengah masyarakat yang semakin kecanduan gawai terutama dalam penggunaan media sosial.

Meski beberapa orang mungkin merasa bahwa kepentingan sastra telah terlupakan atau diabaikan. Namun, penting untuk diingat bahwa sastra adalah dot connecter yang bisa menghubungkan kita dengan berbagai kebijakan dan persoalan yang mempengaruhi dunia kita. Sastra memberikan lapisan makna yang lebih dalam dan pemahaman yang lebih luas. Oleh karena itu, meskipun berada di tengah era yang modern, kita tetap membutuhkan sastra untuk menjadi panduan yang membangkitkan pemikiran dan emosi kita dalam menggali berbagai kebijakan dan persoalan dalam masyarakat kita.

Seorang sastrawan melalui kreativitasnya dapat menghasilkan sebuah karya yang disadari atau tanpa disadari akan membawa pengaruh kuat bagi pembacanya. Manusia memang memiliki pandangan masing-masing terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Namun, sebagaimana yang kita ketahui media sosial sudah mengambil peranan penting sebagai penyalur ideologi pengarang kepada masyarakat.

Selain itu, persoalan-persoalan sosial juga sering dimunculkan dalam karya-karya sastra. Melalui tokoh dan plot ceritanya, penulis dapat memperlihatkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, kekerasan, pelecehan seksual, atau diskriminasi. Dengan menyoroti persoalan-persoalan ini, penulis sastra berusaha menggerakkan pembaca untuk berpikir dan bertindak untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.

Karya-karya sastra juga mampu menggali persoalan kebudayaan karena sebuah karya sastra sering kali menggambarkan konflik antara tradisi dan modernitas, antara nilai-nilai lama dan perubahan zaman. Melalui karakter-karakternya, penulis sastra mengajak pembaca untuk merenungkan dan mempertanyakan nilai-nilai yang dipegang teguh dalam kebudayaan kita serta bagaimana nilai-nilai tersebut bisa dikembangkan atau disesuaikan dengan tuntutan zaman.

Demikian dengan persoalan kemanusiaan yang juga sering menjadi tema dalam karya sastra. Kejadian-kejadian tragis seperti perang, bencana alam, atau konflik sosial kerap diangkat oleh penulis untuk menggambarkan penderitaan dan kepedihan manusia. Karya-karya sastra ini dapat membangkitkan empati pembaca, mengajak untuk berpikir kritis, dan mendorong aksi nyata untuk membantu sesama.

Lantas mengapa kita membutuhkan sastra? Pertanyaan demikian sering terlintas dalam benak seseorang yang menganggap sastra itu cuman sekedar tulisan toh, semua orang tahu menulis itu juga bagian dari bentuk sastra, hal itu memang benar akan tetapi kita membutuhkan sastra karena sastra memiliki keunikan dan peran penting dalam hidup kita.

 Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sastra 

Pertama, sastra memberikan wawasan tentang manusia dan kehidupan. Melalui cerita, puisi, dan novel, sastra menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan mengajak kita  menjelajahi berbagai aspek kemanusiaan mulai dari kegembiraan hingga ketakutan, cinta hingga kehilangan, atau konflik moral hingga pencarian makna hidup. Sastra membantu kita memahami dan merasakan kisah hidup orang lain sehingga kita dapat mengembangkan empati, pemahaman, dan penghargaan terhadap pengalaman manusia yang beragam.

Kedua, sastra mengajarkan keterampilan berpikir kritis dan imajinasi. Membaca karya sastra membutuhkan analisis mendalam tentang plot, karakter, tematik, dan gaya penulisan. Sastra mendorong kita untuk menggali makna yang tersembunyi di balik kata-kata dan melihat dunia melalui segi yang berbeda-beda. Kemampuan berpikir kritis ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja, dalam menghadapi berbagai tantangan, atau dalam pengambilan keputusan penting.

Ketiga, sebagai refleksi budaya dan sejarah. Karya sastra sering kali mencerminkan tatanan sosial, kebudayaan, dan peristiwa sejarah yang ada pada masa penulisannya. Dengan mempelajari sastra, kita dapat melihat bagaimana masyarakat di masa lalu hidup dan berinteraksi, serta bagaimana perubahan sejarah mempengaruhi perkembangan sastra itu sendiri. Sastra membantu menjaga dan memahami warisan budaya kita serta memberikan pandangan yang lebih luas tentang dunia di sekitar kita.

Keempat, sastra adalah bentuk ekspresi kreatif dan estetika. Baik itu puisi yang indah, novel yang memikat, atau drama yang menarik, sastra menciptakan seni dan keindahan melalui penggunaan bahasa yang tepat dan imajinatif. Sastra membangkitkan emosi, memperkuat daya khayal, dan menyuguhkan pengalaman estetika yang memuaskan. Oleh karena itu, sastra juga dapat berfungsi sebagai bentuk penghiburan, hiburan, dan pelarian dari rutinitas sehari-hari.

Terakhir, sastra memperkaya bahasa dan kecakapan berkomunikasi kita. Melalui sastra, kita terpapar pada berbagai gaya penulisan, kosakata, dan teknik naratif yang berbeda. Sastra memperluas wawasan kita tentang penggunaan bahasa, memperkaya kosa kata, dan meningkatkan kepekaan kita terhadap nuansa dan keindahan bahasa. Hal ini, pada gilirannya, membantu meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi, menyampaikan ide-ide, serta menikmati keindahan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pada hal yang telah disampaikan di atas, kita membutuhkan sastra karena sastra memberikan wawasan manusia, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, merefleksikan budaya dan sejarah, menghadirkan keindahan estetika, dan memperkaya bahasa dan kecakapan berkomunikasi kita. Sastra adalah warisan tak ternilai yang menawarkan pengalaman yang memperkaya dan menginspirasi kehidupan kita.

(Visited 637 times, 1 visits today)
*) Moh. Hairud Tijani, Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Alumnus PP. Annuqayah Lubangsa, Madura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?