Lompat ke konten

Atribut Maba Menjadi Masalah Rutin di Universitas Brawijaya

Maba UB 2019 duduk menunggu instruksi dari panitia (Foto diambil dari rangkaian Rabraw 2019, sebelum pandemi). (PERSPEKTIF/Ridhayanti)

Malang, PERSPEKTIF – Sejak  tahun sebelumnya, pelaksanaan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Brawijaya (RAJA Brawijaya) dilaksanakan tanpa adanya atribut mahasiswa (jas almamater, topi dan dasi), begitu pula dengan upacara RAJA Brawijaya tahun ini. Mahasiswa baru (maba) tahun ini mengikuti RAJA Brawijaya secara daring dan tanpa mengenakan atribut almamater kampus.

Gugus Irianto selaku Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan menegaskan bahwa tidak ada pembagian atribut apapun kepada maba 2020. Selain itu, pihak kampus juga masih menunggu registrasi maba jalur mandiri, terakhir tanggal 18 September 2020.

“Atribut (pada RAJA Brawijaya) hanya berupa name tag dan penggunaan pakaian tertentu pada setiap sesi acara,” ungkap Gugus.

Dia menambahkan bahwa belum diketahui tanggal pasti untuk pembagiaan jas almamater, lantaran masih menunggu masa pelonggaran Covid-19 tahun depan.

Daffa Anzunatama selaku Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2020 menjelaskan bahwa masalah jas almamater setiap tahun menjadi agenda dari rektor secara langsung. “Jadi untuk tahun ini mungkin terkendala karena Covid juga,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk sesi penyambutan simbolis yang biasa dilakukan dengan memakaikan jas almamater akan berbeda untuk tahun ini. Daffa menegaskan tidak akan memberitahukan detail mengenai hal tersebut.

“Kalau simbolisasi biar menjadi kejutan saja, apa yang akan kami bawa,” tutur mahasiswa Fakultas Teknik tersebut.

Nandarie Rahma, salah satu maba 2020 mengaku kurang paham terkait sesi penerimaan simbolis pada acara RAJA Brawijaya. “Saat simulasi, rektor menyerahkan jas almamater secara simbolis. Mungkin dari perwakilan panitia,” jelasnya.

Nandarie memberikan tanggapan bahwa dirinya merasa kurang puas dengan konsep tersebut. “Karena kita gak benar-benar disana dan vibesnyatidak terasa. Tapi balik lagi, ini dikarenakan pandemi dan demi keselamatan bersama,” pungkasnya.

Sedangkan pihak Eksekutif Mahasiswa (EM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UB belum memberitahukan rencana yang akan dilakukan untuk mengawal masalah atribut maba 2020 ini. (fjr/kar/ais)

(Visited 660 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?