Malang, PERSPEKTIF– Rabu lalu (14/11), Kementerian Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyelenggarakan talkshow mengenai dunia magang serta kehidupan pasca kampus. Acara yang bertajuk Dear Career ini diselenggarakan di lantai 7 gedung A FISIP Universitas Brawijaya (UB).
Yuis Irma Habiba, Ketua Pelaksana Dear Career mengungkapkan pentingnya penyelenggaraan acara. “Acara ini untuk sharing kiat-kiat magang, berkoneksi dan cara survive. Jadi mahasiswa yang masih bingung magang di mana dan bagaimana prosedurnya, bisa dapat informasi dari acara ini,” jelas Yuis.
Acara dengan tagline “Be Ready to Meet The Next Fututre Leaders” tersebut menghadirkan tiga alumni FISIP, yakni Nacota Yeshida Sapahuma (Wartawan TVone), Wimmy Halim (Dosen Ilmu Politik FISIP), dan Iwan Ismi Febriyanto (Research Associate Yudhoyono Institute). Tiap narasumber menceritakan pengalaman mereka dalam menjalani kehidupan magang dan dunia kerja.
Nacota menyampaikan aspek-aspek yang diperlukan dalam karir, yakni experience, interest, values, education, skills, dan goals. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk tidak gegabah dalam memilih tempat magang . “Jadi kalau mau magang cari yang benar-benar kalian suka. Jangan asal memilih, karena magang itu kita juga belajar di sana. Buat kesalahan banyak juga tidak apa-apa, karena ini masih belajar,” terang Nacota.
Wimmy pun mengatakan bahwa magang merupakan proses pertama sebelum bekerja. Jadi ketika memilih tempat magang harus disesuikan dengan passion. “Teman-teman punya hak prerogratif terhadap diri teman-teman untuk menjadi apa, jangan lihat ke belakang,” tambahnya.
Terakhir, Ilham menjelaskan mengenai pentingnya magang untuk menjalin relasi. “Kita ini hidup di lingkungan ilmu sosial, produknya tidak sejelas eksakta. Magang salah satu langkah menjahit jaringan, karena ketika sudah lulus itu penting,” tutur Ilham.
Telah terselenggaranya acara ini, Yuis berharap mahasiswa lebih progresif dan tahu akan masa depan mereka. “Dengan acara ini semoga mahasiswa jadi lebih progresif, tahu mau magang di mana. Kalau sudah magang tahu bagaimana membangun relasi,” ungkapnya. (knd/ptr)