Oleh : Biyan Mudzaky H.
Jikalau isun boleh bertanya
Isun mempertanyakanlah pasal sila ke lima
Ketika damai dan tentram sulit didapat
Ketika kerukunan dan kesenangan bersama diraihpun tak dapat
Ketika isun berbelok sedikit
Baik yang dikiri kanan dan atas dengan kerasnya bersuara
Memanggil datang sang Izroil Mungkar Nakir mendekat
Lalu seketika menjadi satu suara semua
Sang Garuda dengan gagah menaruh padi dan kapas didadanya
Namun Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat tidak pernah Isun rasakan!
Tirani berjejer dari tingkat atas hingga ke tingkat sehina kecoa
Kekerasan dan gunjingan terasa menyesakkan
Pun ditingkat yang dimana kita bisa berlindung
Tidak bisa diharapkan, semua hanya imaji
Jengah! Alasanmu tidak bisa lagi kubendung
Marah! Ceritamu hanya membuatku terhadapmu semakin geli
Omong kosong apalagi yang kau lontarkan
Jikalau hanya tertawa diatas penderitaan isun ini?
Engkau tak akan tau, dan takkan mau tau yang kurasakan
Kau menghina dan menganiaya orang demi kesenangan golongan dan diri!
Tentang Penulis: Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini ia aktif sebagai staff Redaksi dan menjadi Fotografer di LPM Perspektif.