Lompat ke konten

“Societo : Makna Dari Sebuah Film Ditentukan Sendiri”

Malang, PERSPEKTIF – “Mungkin alangkah baiknya kita kembali bahwa makna film dapat kita tentukan sendiri”, tutur Iqbal Rifqi salah satu anggota Social Sinematografi Klub (Societo) dalam acara pemutaran film regular dari Lembaga Semi Otonom (LSO) Societo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang digelar di lantai 7 gedung Yogi Sugito FISIP, Jumat (04/03) pukul 19.00 WIB.

Societo menayangkan tiga film pendek dalam acara “NGOPI (Ngotot Nonton Pilm)”. Ketiga film pendek tersebut pernah meraih banyak penghargaan di berbagai festival film lokal internasional seperti Grand Prix Short Film Festival & Asia dan Busan International Film Festival. “Film berjudul ‘Makan Malam’, ‘The Mute’, ‘A Lady Caddy Who Never Saw a Hole In One’ dipilih karena kebijakan dari divisi apresiasi yang garis besar temanya adalah kekecewaan,” ujar ketua umum Societo Arief Rahmat Hidayatullah.

Pemutaran film dimulai dengan film pendek ‘Makan Malam’ yang dilanjutkan dengan ‘The Mute’. NGOPI tersebut tidak hanya sebagai acara pemutaran film,namun penonton yang hadir diharapkan ikut berdiskusi mengenai makna film yang telah disajikan karena makna film dapat diartikan berbeda oleh setiap individu.

“Makna yang saya tangkap mengenai film pendek ‘Makan Malam’ adalah tentang anak yang meniru perilaku orang tuanya. Mungkin kalau ‘The Mute’ yaitu tentang seorang anak yang bahkan sama sekali tidak didengar dan tidak dianggap ada oleh orang tuanya yang sedang bertengkar,” jelas Iqbal Rifqi mengenai pendapatnya tentang kedua film pertama yang diputarkan.

Lebih lanjut Ilham mengatakan, menurutnya kedua film tersebut menceritakan tentang kaum termarjinalkan. Sedangkan, untuk film ‘A Lady Caddy Who Never Saw a Hole in One,’ Ilham mengaku sempat menangis ketika pertama kali menonton film tersebut di Festival Film Solo.

Selain Iqbal, Magesta Putra mahasiswa Ilmu Pemerintahan tersebut mengungkapkan bagaimana ia menangkap makna yang ada dari film ‘A Lady Caddy Who Never Saw a Hole in One’. “Intinya film ini sebenarnya berbicara masalah seperti permainan siapa yang punya uang banyak,yaudah kita menang. Namanya juga politik. Bisa dipahami ketika pemeran utama pria sedang main golf di sawah. Itu sebenarnya dapat diartikan bahwa tempat sawah yang tadi sekarang bukan tetap menjadi sawah melainkan menjadi lapangan golf,” ungkap Gesta.

Selain itu, hadir juga mahasiswi yang berasal dari fakultas lain yaitu dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). “Menurut aku dari ketiga film ini, endingnya tidak tertebak,” ungkap Nurmala mahasiswi FMIPA 2015. Sedangkan menurut Safira yang juga berasal dari FMIPA, dari ketiga film yang tadi sempat diputar, film ‘The Mute’ sempat membuatnya bingung namun secara keseluruhan film-film pendek tersebut bagus dan dapat dijadikan untuk referensi. (nnd/ank/rip)

(Visited 202 times, 1 visits today)

1 tanggapan pada ““Societo : Makna Dari Sebuah Film Ditentukan Sendiri””

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?