Oleh: Faizal Ad Daraquthny
Kujelajahi malam itu
keliling bagai hantu
setapak demi setapak
tak kulihat papan hijau jalan
sampai merdu gitar tua
menggiring langkah ini
menuju pondok kayu
berselimut kabut aneka rasa
belum pulih mata ini
dari igauan penyayat hati
sampai secangkir kopi
datang menghampiri
rupanya kopi datang tak sendiri
walau sekejap
diajaknya sang melati
indah kelopaknya, tak terperi
ah,
tangkai melati dipenuhi duri
jariku enggan tuk memetik
hanya ingatan yang kubawa pergi
melati aroma kopi
Tentang Penulis:
*Faizal Ad Daraquthny
Penulis adalah seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2013. Saat ini ia menjadi pimpinan divisi sastra LPM Perspektif.
(Visited 107 times, 1 visits today)