Coba perhatikan titik kelabu jerit yang peka
Tersirat lemah sang bunda di berdayakan
Pilunya dia rangkak satu dua jalan
Itu ayah mengais kantong melolong
Dengarkan jika sanggup
Rintihan malam dingin mengatup
Bukan tak sanggup
Mereka tertutup
Mereka hilang ditengah bualan
Makan segala semua semaunya
Merayap endap-endap terkekeh tak tahu malu
Dibagi senyap melalu
Dengarkan kami, katanya
Tapi tak di dengar
Dilangkahi tipu harapan
Ditinggal, dibiarkan ya sudah mati
*Claudia Salwa
Penulis adalah Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini ia aktif sebagai anggota LPM Perspektif.
(Visited 74 times, 1 visits today)