Mati. Mati. Mati
Hati nuraninya mati dan mati seperti gejolak semangat pemudi.
Mati. Mati. Mati
Jiwanya mati dan mati seperti kemakmuran negeri ini.
Mati. Mati. Mati
Tulangnya patah seperti demokrasi bangsa ini.
Mati. Mati. Mati
Raganya tak lagi bisa diperbaiki seperti harga pangan yang tak terjangkau.
Mati. Mati. Mati
Mulutnya bisu dibeli oleh para tiran negeri.
Mati. Mati. Mati
Telinganya tuli tak lagi bisa mendengar suara rintihan rakyat pemilik negeri.
Mati. Mati. Mati
Negeri ini mati dan mati diinjak-injak, bak tanpa jiwa, melanjutkan hidup tanpa riak kehidupan yang akhirnya terbunuh di tangan sendiri.
(Visited 55 times, 1 visits today)