Lompat ke konten

Memerdekakan Cendekia

Ilustrasi: Shofi Amalia
Oleh: Christanti Yosefa*

Hijau rumput menyambut jejak,

tanah baru dengan lampu-lampu,

yang menyinari terang jalanmu menuju ilmu.

Begitu,

kata ribuan mulut yang membisiki kupingmu bagai permainan pesan berantai

Dan kau percaya.

Karena bahwasanya pendidikan adalah hak bagi segala bangsa,

Kau percaya kekang pengetahuan harus dilepas dari rantai-rantai ke-an:

Kemiskinan

Ketidaktahuan

Kemalasan

Keterbatasan

Kekerasan

Kau percaya pada cita-cita, maka kau percaya sistem yang merdeka. 

Langkah kakimu mantap mengambil pilihan

Sebab bagimu tangan dan jari-jari membentuk simpul yang menghasil rajut warna hidupmu

Kau berjalan mengitari tiap tikungan, berhenti di tiap muka gedung, mencari-cari apa yang membuat tempat ini begitu mulia:

“setiap batu-batanya tersusun dari kesadaran akan pentingnya keingintahuan.” kata pepatah yang tetiba muncul di sudut kenang.

Hinggap di wajahmu tetes air hujan yang bercampur dengan napas haru kebebasan:

kau, seorang kerdil, telah selangkah lebih dekat menuju pundak raksasa.

Bait-bait harapan ini menerbangkanmu tinggi-tinggi, maka kau khusyuk berdoa: semoga tak hancur di tangan negara.

========

Tulisan ini pertama kali diterbitkan dalam Buletin Redaksi Edisi 3 Tahun 2021 dengan judul “Diorama Kampus Merdeka” pada 28 Desember 2021.

(Visited 112 times, 1 visits today)
*) Penulis bernama Christanti Yosefa, mahasiswa Hubungan Internasional FISIP UB 2018. Saat ini penulis aktif di LPM Perspektif sebagai Pimpinan Divisi Sastra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?