Lompat ke konten

Kursi Kosong Dominasi Debat Tertutup PEMIRA UB 2016

SEPI – Banyak kursi tidak terisi selama debat tertutup PEMIRA UB 2016 (16/11).
SEPI – Banyak kursi tidak terisi selama debat tertutup PEMIRA UB 2016 (16/11).
SEPI – Banyak kursi tidak terisi selama debat tertutup PEMIRA UB 2016 (16/11).

Malang, PERSPEKTIF – Calon Dewan Pewakilan Mahasiswa (DPM) dan Calon Presiden dan Wakil Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) mengikuti acara debat tertutup Pemilihan Mahasiswa Raya (PEMIRA) UB 2016 di Gedung Widyaloka, Rabu (16/11). Namun, selama kegiatan berlangsung, banyak kursi kosong, tidak terisi.

Salah satu rangkaian PEMIRA UB itu mengundang Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) se-UB, atau 200 perwakilan. Namun, dari observasi yang dilakukan, tidak sampai 30% undangan hadir.

“Kami mengundang perwakilan DPM, BEM, dan LSO serta UKM yang ada di Universitas Brawijaya,” ujar Syahreza, Koordinator Humas PEMIRA UB 2016.

Debat tertutup ini diadakan PEMIRA UB dengan tujuan untuk mengenalkan para calon kepada perwakilan LKM. Lebih lanjut ia mengatakan kebanyakan yang tidak hadir adalah perwakilan dari fakultas.

“Jumlah undangan sekitar 200 undangan, namun yang hadir tidak sampai 30%,” tambahnya.

Ketika ditemui tim Perspektif, Yusuf Rachmadianto, salah satu Panitia Pemira menjelaskan faktor ketidakhadiran para undangan karena penyebaran surat undangan yang mendadak dan cuaca yang tidak menentu. Selain itu perubahan jadwal debat yang seharusnya diadakan pada, Kamis (17/11) maju menjadi, Rabu (16/11) juga menjadi salah satu faktor ketidakhadiran para undangan.

Debat ini terbagi menjadi 3 kloter. Kloter pertama diikuti oleh calon DPM nomor urut 1 sampai 12, kloter kedua diikuti oleh calon DPM nomor urut 13-23, sedangkan kloter ketiga diikuti oleh calon Presiden dan Wakil Presiden EM. Pada setiap kloter, dibagi lagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama adalah penyampaian visi-misi oleh masing-masing calon, sesi berikutnya adalah pertanyaan yang disampaikan oleh panelis dan audience, dan sesi terakhir berupa closing statement oleh setiap calon. Selama debat berlangsung, permasalahan Kampus UB III Kediri menjadi topik yang sering muncul dalam debat tertutup ini.

Debat tertutup ini seharusnya dijadikan ajang penilaian dan uji publik terhadap calon DPM serta calon Presiden dan Wakil Presiden EM oleh perwakilan masing-masing fakultas, dan UKM, serta LSO yang ada di UB. Namun, pada kenyataanya yang hadir pada debat ini didominasi oleh tim sukses masing-masing calon. (lai/suf/rhm/rip)

(Visited 432 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?