Malang,PERSPEKTIF – Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan debat terbuka calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada Jumat (23/12) di lantai delapan Gedung C FISIP UB. Debat ini diikuti oleh dua pasangan calon (paslon) BEM untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja. Salah satu hal yang dibahas adalah soal kondisi aktivisme mahasiswa saat ini.
Pembahasan tersebut dipantik oleh panelis nomor dua yang menyatakan aktivisme mahasiswa dewasa ini cenderung tidak berkesinambungan dan inkonsisten. “Bagaimana cara kalian menyambungkan (gerakan mahasiswa, red)? Karena bagi saya itu penting. Jangan sampai hal itu terputus,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Pasangan Calon (Paslon) nomor 1 berpendapat pergerakan mahasiswa tidak berkelanjutan karena tidak ada sinergitas pergerakan antara divisi kajian dan aksi strategis (kastrat) di masing-masing himpunan FISIP. Selain itu, perlu dilakukan pengawalan terhadap masalah yang diangkat dan tidak berhenti sampai aksi saja.
“Perlu diketahui aksi merupakan upaya terakhir setelah audiensi dan hal-hal lain tidak mendapatkan hasil […] Lalu ada diksi ‘Aksi Insidental’ yang membuat pergerakan menjadi insidental saja maka tidak berkelanjutan. Sehingga perlu dirubah menjadi ‘Aksi Jingga’ dan lain sebagainya yang dapat memaksimalkan pergerakan,” jelas Irena Calya Reswara sekalu calon Wakil Presiden BEM FISIP nomor 1.
Berbeda dengan Paslon nomor 1, Paslon nomor 2 berpendapat bahwa ketidak-berkelanjutannya pergerakan mahasiswa karena tidak ada integrasi yang dibangun antar kabinet BEM dan lingkar kastrat di tingkat UB. Mereka juga menyinggung ihwal perebutan posisi politis antar mahasiswa menjadi salah satu faktor penghambat.
“Mengatasi hal ini program Bara Pergerakan dan Inventarisasi Pergerakan yang tersistem kemudian dijadikan database di website yang akan memuat seluruh kajian-kajian, rekomendasi kebijakan, tentang isu-isu yang pernah dibahas. Untuk apa, agar nanti di tahun yang akan datang hanya tinggal mengakses website tersebut dan mengambil evaluasi-evaluasi yang ada,” ujar Satria Naufal selaku calon Presiden BEM FISIP nomor 2.
Debat terbuka ini diawali dengan penyampaian visi, misi, dan program kerja masing-masing calon selama 10 menit. Lalu, dilanjut dengan sesi tanya jawab dari tiga panelis dengan waktu lima menit setiap pertanyaan. Terakhir, para paslon diberikan kesempatan untuk bertanya tentang program kerja paslon lainnya. (los/gra)