Lompat ke konten

Membangun Tonggak Keimanan Melalui Dialog Agama di Bulan Penuh Berkah

Kegiatan Dialog Agama oleh Masyarakat Dusun Brambang. (2/5) (PERSPEKTIF/Rosa)
Oleh: Rosatin Nur*

Sumenep, PERSPEKTIF – Memasuki bulan penuh berkah dan ampunan-Nya, Ramadan menjadi sebuah momentum yang dinanti-nanti, khususnya bagi seluruh umat Islam di dunia. Tak terkecuali pula bagi masyarakat di sebuah dusun nan jauh dari hingar bingar perkotaan itu. Sebuah desa dengan ajaran Islamiyah yang melekat di dalamnya, yang melahirkan para santri-santri kebanggaannya. Dusun itu terletak di Desa Kalimook, salah satu desa yang ada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Dusun Brambang, tempat bersejarah yang mana Islam telah mandarah daging bagi masyarakatnya serta telah terpelihara sejak zaman nenek moyang hingga saat ini. 

Ramadan tahun ini memang cukup berbeda. Sama halnya dengan tahun kemarin, terhitung sejak virus ganas Covid-19 bermutasi dan melumpuhkan segala aktivitas sosial masyarakat. Namun, di kali kedua ini masyarakat sudah banyak belajar dari Ramadan sebelumnya. Kondisi ini juga bukan menjadi penghalang bagi masyarakat Dusun Brambang untuk tetap menjalankan sebuah jihad di jalan Allah, terlebih pada Bulan Suci Ramadan. Jihad lisan yang berupa penyampaian dakwah Islamiyah menjadi sebuah ajang bagi masyarakat untuk berlomba-lomba meraih Rahmat dan Ampunan-Nya. Kegiatan ini telah berjalan sejak lima tahun lalu yang mana kegiatan Dialog Agama ini juga menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari di Bulan Ramadan.

“Ide pengadaan kegiatan ini awalnya adalah hasil dari musyawarah anggota Takmir Masjid Darul Muttaqin Brambang-Kalimook, saat itulah kemudian masyarakat sepakat untuk mulai merealisasikannya tepat pada 2016 lalu. Saat itu kami juga langsung membentuk panitia pelaksana kegiatan Dialog Agama ini,” terang Suharyono, salah satu panitia pelaksana kegiatan Dialog Agama saat ditemui tim Perspektif.(2/5) 

Tidak hanya sebatas berdialog mengenai ajaran-ajaran agama Islam, “DOGMA” atau Dialog Agama juga sekaligus menjadi salah satu pendidikan nonformal di bidang keagamaan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan masyarakat tentang agama Islam, membina silaturahmi, dan menjadi wadah masyarakat untuk saling berbagi di Bulan Suci Ramadan. Berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan, berbagi rasa suka cita, serta berbagi rezeki. 

“Tujuannya ya tentu untuk memberikan bekal pengetahuan keagamaan kepada masyarakat, khususnya pada remaja-remaja masjid Dusun Brambang agar menjadi generasi yang saleh, juga memiliki bekal keimanan dan pengetahuan agama yang baik. Sehingga nantinya apa yang didapat dari kegiatan ini juga bisa diterapkan secara langsung untuk kepentingan masyarakat lain, khususnya juga kepentingan Agama, tidak hanya sebatas teori saja,” tutur Suharyono.

Dialog Agama ini juga berisikan kajian-kajian yang diisi oleh para kiai, ustad, dan bahkan santri-santri kebanggaan di Dusun Brambang sebagai pemantik kegiatan tersebut. Tak usah diragukan lagi, orang-orang yang menjadi pemantik dalam kegiatan ini pun tentu memiliki pengetahuan agama yang sudah mumpuni. Topik-topik kajian yang disampaikannya pun bervariatif dan menarik. 

Suasana masjid Darul Muttaqin sebagai tempat utama penyelenggaraan kegiatan DOGMA ini tentu menjadi suasana yang sangat dirindukan di setiap tahunnya. Bagaimana tidak, ‘rumah’ Allah ini dipenuhi dengan umat-umat Muslim dari berbagai kalangan yang memiliki tujuan bersama, yakni meraih keberkahan dari-Nya. Suasana sumringah anak-anak kecil yang sesekali berbisik dengan sesama temannya dikala ustad atau kiai tengah berdakwah hingga pancaran kebahagian yang terlihat ketika beduk masjid mulai dibunyikan tepat waktu berbuka puasa, suasana tanya jawab antara kawula muda tentang materi kajian, hingga suasana penuh penghayatan oleh bapak-bapak lansia yang khusyuk mendengar kajian itu. 

“Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat Dusun Brambang dan sekitarnya yaitu dikhususkan untuk kaum muslimin saja. Biasanya mulai dari anak kecil usia TK (Taman Kanak-Kanak) hingga lansia juga ikut datang,” jelas Suharyono. 

Figure 2 : Suasana Dialog Agama di Masjid Darul Muttaqin, Brambang

Jika diperhatikan lebih lanjut, masjid tempat kegiatan Dialog Agama ini tidak semegah masjid-masjid di luar sana. Bahkan kondisinya pun masih dalam tahap pembangunan. Masyarakat Dusun Brambang dengan penuh semangat, tekad, dan keyakinannya tak pandang bulu saat hendak menjemput berkah-Nya melalui kegiatan penanaman iman ini, meski hanya beralaskan semen beton tanpa keramik serta atap-atap langit masjid yang belum beraturan. Kiranya mereka berharap Allah SWT membalas nikmat iman dan takwa bagi mereka. 

Tidak hanya kaum laki-laki saja yang memiliki kesempatan meraih keberkahan di bulan Ramadan melalui kegiatan Dialog Agama ini, melainkan para ibu rumah tangga pun tak luput berkontribusi dalam kegiatan tersebut. Mereka menyiapkan menu hidangan berbuka puasa dari rumah untuk peserta DOGMA yang hadir. Setiap keluarga memiliki hak untuk ikut menyumbangkan sedikit rezekinya secara bergiliran di setiap pertemuan. 

Ramadan kali ini pun tak terasa akan sampai di penghujung bulan. Ini berarti kegiatan Dialog Agama di Dusun Brambang juga akan berakhir. Suharyono, selaku panitia kegiatan tersebut mengungkapkan harapannya bagi masyarakat terkait terselenggaranya kegiatan ini. 

“Saya berharap kegiatan ini dapat secara rutin dilaksanakan seterusnya di masa yang akan datang, jadi tidak hanya berhenti di tahun ini saja. Dan semoga saja generasi-generasi berikutnya juga bisa mengembangkan kegiatan ini menjadi lebih berkembang dan maju lagi. Selain itu saya juga berharap besar pada remaja-remaja masjid di Dusun Brambang agar dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan khidmat dan baik. Tidak hanya sebatas ingin mencari sesuap makanan berbuka saja, melainkan juga tujuan utama yaitu untuk menjemput rida Allah SWT,” tambah Suharyono.

(Visited 293 times, 1 visits today)
*) Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020. Saat ini aktif sebagai anggota divisi PSDM LPM Perspektif FISIP Universitas Brawijaya.

2 tanggapan pada “Membangun Tonggak Keimanan Melalui Dialog Agama di Bulan Penuh Berkah”

  1. Mantap, dusun Brambang memang merupakan dusun bersejarah. Dusun tempat Kiyai Ali mengawali dakwah Islam di kawasan timur pulau Madura.

Tinggalkan Balasan ke Suharyono Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?