Malang, PERSPEKTIF – Serupa dengan tahun lalu, Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK MABA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) 2018 akan tetap dilaksanakan selama kurang lebih satu semester. Dalam satu semester awal tersebut, mahasiswa baru (maba) FISIP akan diawasi panitia baik dalam rangkaian PKK MABA maupun saat perkuliahan aktif.
Hal ini dibenarkan oleh Muhammad Reza Revaldi, selaku ketua pelaksana PKK MABA FISIP 2018. Ia menuturkan bahwa mahasiswa baru akan tetap diawasi sepanjang berlangsungnya rangkaian PKK MABA. “Iya tetap diawasi, seperti para maba nanti tetap menggunakan name tag selama perkuliahan berlangsung, ya pokoknya tetap diawasi,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 ini.
Untuk mengenali mahasiswa baru, ia menuturkan bahwa telah diterapkan aturan potongan rambut dengan ukuran 321. Ini ditujukan untuk mempermudah panitia dalam membedakan mahasiswa baru dengan mahasiswa lama, selain penggunaan name tag. “Jadi kalau sudah terlihat, secara tidak langsung kita bisa lebih mudah membedakan mahasiswa baru dan mahasiswa lama,” tutur Reza.
Selain itu, dia juga mengatakan apabila ada mahasiswa baru yang melakukan pelanggaran, mereka akan mendapatkan sanksi. Sanksi-sanksi yang akan diberikan akan bervariasi tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan. Lebih lanjut, ia menjelaskan pemberian sanksi akan dilakukan oleh korlap. “Jika dia tetap tidak mau mengerjakan apa yang diberikan oleh korlap, bisa direkomendasikan oleh korlap untuk tidak diluluskan di PKK MABA,” ungkap Reza.
Dimas Putra Wijaya, selaku Ketua Koordinator Lapangan (Korlap), mengatakan pengawasan terhadap mahasiswa baru akan ditingkatkan tahun ini. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu, dimana crosscheck terhadap mahasiswa baru dianggap masih kurang. “Mungkin nanti kedepannya dari korlap internal, khususnya bersama gabungan dari eksternal sama-sama untuk setidaknya melakukan semacam sidak ke kelas-kelas, itu continue jangan cuma sekali dua kali,” jelasnya.
Berkaitan dengan jumlah panitia yang tidak sebanding dengan mahasiswa baru, Dimas mengungkapkan bahwa akan melakukan pembagian anggota korlap yang tepat untuk memaksimalkan pengawasan. “Jadi caranya harus menempatkan plotingan yang tepat dengan memaksimalkan kondisi pasukan, yang jumlahnya gak banyak dibandingkan dengan mabanya kayak gitu,” tutur mahasiswa Sosiologi 2016 ini.
Dimas juga mengatakan bahwa mahasiswa baru tidak diperbolehkan membawa kendaraan bermotor hingga berakhirnya student day. Hal ini merupakan himbauan langsung dari Wakil Dekan III. Kemudian, Dimas menambahkan saat proses perkuliahan terjadi pelanggaran yang dilakukan mahasiswa baru akan ada sanksi yang diberikan saat itu juga. “Kalau dalam perkuliahan sehari-hari, ya pasti langsung ditindak disitu juga begitu pun kayak merokok dan lain-lain. Kita tindak disitu juga, selama masih di daerah teritorial FISIP ini,” ungkap Dimas. (dip/alf/wnd)