Oleh: Kumba P. Dewa*
Orang hanya pandang itu produk gagal gemerlap metropolitan
Korban dongeng semu tujuh turunan
Di mana tiap tembok hasilkan kekayaan tak habis dimakan
Sedang turunannya sendiri lupa kapan mereka mengenal jamban
Akibat debu fatamorgana tepian kota yang memanjakan
Kekayaan, kekuasaan, hingga keberadaan insan
Tak tahu cuma debu-debu candu duniawi yang ditiup setan
Langkah tiga bulan, terjebak di bawah kolong jembatan
Orang pandang tepian kota itu produk gagal transmigrasi
Gedek-gedek dan ghetto-ghetto berbaris seperti keledai
Isinya korban harapan palsu gemerlap moyang yang berandai-andai
Tiap pagi tadahkan tangan dan berbaris rapi
Tidak ada pilihan selain menggelandang di tengah monyet berdasi
Anggap mereka manusia paling hina di muka bumi
Janji wali-wali ibu pertiwi hanya omong-kosong sejati
Janji kemahsyuran para pencari gemerlap kemewahan duniawi
*)Tentang Penulis: Penulis merupakan mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya 2014. Saat ini ia aktif menjadi Pimpinan Divisi Sastra LPM Perspektif.