Lompat ke konten

EM UB Tegaskan Komitmen di BEM SI Kerakyatan

Sumber: Tangkap layar akun instagram @bemsi.official

Malang, PERSPEKTIF – Sejumlah kampus memilih mundur dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan baru-baru ini. Menyikapi dinamika tersebut, Menteri Koordinator Pergerakan Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) menegaskan tetap berkomitmen menjaga arah perjuangan kerakyatan melalui perannya sebagai koordinator pusat periode 2024–2025.

Naufal, Menteri Koordinator Pergerakan EM UB, pada Jumat (19/9) menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai katalisator gerakan dan edukasi. Menurutnya, BEM SI selama ini menjadi salah satu wadah yang mampu mengeskalasi aksi mahasiswa.

“Dalam kurun beberapa waktu ke belakang peran BEM SI terhitung cukup krusial dalam mengorbitkan dan mengeskalasi gerakan-gerakan sipil di Indonesia, sebut saja pada aksi “Peringatan Darurat” hingga “Indonesia Gelap”,” tuturnya. (19/9)

Mengingat peran UB sebagai Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan periode 2024-2025, Naufal mengatakan bahwa UB tetap bertanggung jawab memfasilitasi koordinasi nasional, menjaga arah perjuangan, dan memastikan BEM SI tetap dalam visi kerakyatan. 

“Kami membatasi gerak berlebih untuk intervensi karena UB sudah demisioner. UB hanya menjadi fasilitator dan konsultator yang berbasis pengalaman setahun kebelakang,” jelasnya.

Klaim Naufal terkait UB yang hanya sebatas fasilitator dan tidak akan melakukan intervensi berlebih, menjadi kontradiksi dan seakan menegaskan adanya tarik-ulur antara kebutuhan menjaga jejaring nasional dan batasan formal kepengurusan.

Naufal juga menanggapi kasus mundurnya beberapa BEM dari aliansi BEM SI Kerakyatan menjadi sikap yang patut dihormati, salah satunya dari BEM Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sikap politik itu adalah hak bagi setiap orang dan pihak. UGM adalah sahabat berpikir dan bergerak bagi UB dan BEM SI. Kami tentu menghargai sikap tersebut,” ucap Naufal. 

Kendati demikian, pernyataan tersebut lebih menekankan harmoni ketimbang mengulas dampak fragmentasi yang nyata dalam tubuh aliansi.

Hingga berita ini diterbitkan, Presiden EM UB tidak memberikan tanggapan resmi. Seluruh keterangan dari Menteri Koordinator Pergerakan EM UB diperoleh melalui wawancara via pesan singkat. 

(rap/zn/jul/rnz)

(Visited 29 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?